Gubernur Aceh: Yakinlah Adat Aceh Sangat Penting dan Strategis

Walinanggroe Kukuhkan MPA-MAA Sumut.

Sumaterapost.co | Medan – Berbicara tentang adat Aceh, bicara tentang ruh, semangat dan masa depan Aceh.

“Yakinlah adat Aceh sangat penting dan strategis.Justru itu kita harus menghayati, pedomani dan laksanakan sepenuh hati,” ingat Gubernur Aceh, H Nova Iriansyah dalam sambutannya diwakili Staf Ahli Iskandar Daud pada pengukuhan Pengurus Majelis Pemangku Adat (MPA) & Dewan Pengurus Majelis Adat Aceh (MAA) Perwakilan Sumatera Utara, masa bakti 2022-2027 di Balai Raya Aceh Sepakat, Selasa, (28/6/2022).

Pengukuhan MPA dan MAA dilakukan Wali Nanggroe Aceh H Malik Mahmud Al Haytar. Turut memberikan arahan pada awal acara berlangsung, Gubernur Sumatera Utara, H. Edy Rahmayadi, Ketua Umum DPP Aceh Sepakat Sumatera Utara H Mukhtar,S.H.,M.M. Hadir di situ Dewan Musapat, mantan Ketua Umum DPP Aceh Sepakat Sumut Ir. H. Joefly J. Bahruny M.M, dan H Fauzi Hasballah, serta Suriadin Noeernikmat, ST, MM.

Sejumlah tokoh akademisi, Ulama, para pejabat dan tokoh masyarakat Aceh, pimpinan etnis dari berbagai kebudayaan, sejumlah Profesor termasuk sejumlah pengusaha Aceh seperti H. T. Sulaiman dan H. T. Kamaruzzaman.

Majelis Adat Aceh (MAA) Perwakilan Sumatera Utara, yang dikukuhkan terdiri 61 orang, yakni terdiri dari Majelis Pemangku Adat, yang diketuai oleh Prof. Dr. H.M. Hasbalah Thaib, MA, dengan wakil ketua Prof. Dr. H. Abdullah Jamil, MA serta Sekretaris Mahyani Muhammad, SH, SpN, MKn, dengan 24 anggota yang terdiri dari berbagai kalangan senior masyarakat Aceh yang berkiprah diberbagai bidang. Sedangkan Dewan Pengurus diketuai oleh H. T. Bustami Usman, SE, dengan Wakil Ketua Saifuddin AW, S.H.,S.E.,M.H dan Wakil Ketua H.M. Daud Ibrahim, dengan 31 anggota.

Gubernur Aceh menyatakan Pemerintah Aceh menaruh perhatian kepada pengurus MPA dan MAA sebagai mitra pemerintah Aceh.Pengukuhan ini diharapkan sebagai momentum yang baik bagi pengembangan MAA Perwakilan Sumatera Utara.

“Kedepan MAA diperantauan agar berperan lebih jauh lagi dalam peningkatan kualitas masyarakat Aceh di perantauan,” harap Gubernur Aceh.

Gubernur Sumatera Utara, H. Edy Rahmayadi menyambut baik keberadaan MPA dan MAA di tengah masyarakat Aceh di Sumatera Utara sehingga dapat mengangkat kembali adat istiadat dan budaya Aceh.

“Dari Sabang sampai Marauke tercatat ratusan jenis adat-istiadat terdapat dalam masyarakat Indonesia yang terdiri berbagai etnis. Setiap etnis tentu memiliki adat dan budaya masing-masing yang harus dijaga dan dilestarikan,” kata Edy Rahmayadi.

Wali Nanggroe Aceh, H Malik Mahmud Al Haytar menyambut baik atas terbentuknya perwakilan MPA dan MAA di Provinsi Sumatera Utara yang merupakan perwakilan MPA dan MAA yang ketiga.

Dia berharap dengan dikukuhnya MPA dan MAA agar dapat melaksanakan tugasnya di tengah masyarakat Aceh perantauan. “Adat bak Po Teumeruhom hukum bak Syiah Kuala,” ingat Malik Mahmud seraya menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Sumut Edy Rahmayadi atas kehadirannya di Balai Raya Aceh Sepakat.

Ketua Umum MAA Provinsi Aceh, Tgk Yusdedi memgapresia bahwa pengukuhan MAA Sumatera Utara yang berlangsung dari pagi hingga siang tadi merupakan pengukuhan terbaik, dipandu oleh Ketua panitia Mahyani Muhammad, SH, MKn, yang juga selaku Ketua Bidang Pendidikan dan Kebudayaan DPP Aceh Sepakat Sumatera Utara.

Ketua panitia, Mahyani Muhammad, S.H.,MKn, menyampaikan bahwa dirinya selaku Ketua Panitia, bertanggung jawab penuh atas keberadaan panitia dari pelaksanaan kegiatan tersebut.

Sejak awal membidani lahirnya MAA Perwakilan Sumatera Utara, hingga terbentuk formatur dan memimpin panitia guna terselenggaranya pengukuhan tersebut. Mahyani menyampaikan terima kasih kepada semua pihak termasuk yang hadir memberi support atas peran sertanya yang sangat bermakna.

Pada akhir laporannya ia mengatakan bahwa hari ini dan hari esok menjadi milik kita bersama.

“Sapalah kami dengan penuh cinta kala memahami guna menata semua kebijakan, untuk berbuat terbaik di hari esok,”

“Kami sadari masih terlalu banyak kekurangan yang harus diatasi guna tergapainya keindahan yang menyenangkan bagi semua pribadi. Pat ranup yang hana mirah, pat peuneurah yang hana bajoe, pat but yang hana salah, hana bak awai, na bak dudoe,” ucap Mahyani.

Ketua Umum DPP Aceh Sepakat Sumatera Utara, H Mukhtar, M.M mengharapkan dengan dikukuhnya MPA & MAA ada perubahan yang konkret dalam melaksanakan tugasnya.

“Mari kita menjaga persatuan dan silaturahmi antara masyarakat Aceh. Kita harus bekerja keras untuk membangun kembali akhlak dan adat istiadat. Bukan hanya itu, MAA harus membuktikan diri benar benar bermanfaat bagi masyarakat. Kita menginginkan MAA dapat berkarya, menjaga budaya Aceh dan melestarikan sebagai budaya leluhur dalam membangun bangsa,” pungkas Mukhtar mantan Kakanwil DJP Sumut I ini.

Sementara itu secara terpisah Wakil Ketua I MAA Sumatera Utara Saifuddin AW,S.H.,S.E.,M.H menjawab media ini mengatakan dasar yuridis di bentuknya MAA adalah Qanun No. 8 Thn 2019 tentang Majelis Adat Aceh.

“Tujuan utama adalah melestarikan dan memberdayakan adat,Istiadat dan budaya Aceh di luar Provinsi Aceh,” ujar Ustadz Didin yang juga Akademisi dan praktisi hukum di Medan.(Bachtiar Adamy)