Oleh: Jupri Karim
Staf Pengajar di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL).
Sumaterapost.co – Tulisan ini penulis buat sebagai kado mulia hari ulang guru di seluruh Indonesia, hari guru nasional (HGN) Yang jatuh pada tangal 25 Nopember 2023.
Meskipun telah beberapa hari berlalu namun nuansa kemeriahan hari guru dan sekolah-sekolah di seluruh pelosok tanah air masih saja berlangsung, hal ini menandakan semangat pantang menyerah pahlawan sangat berjasa itu.
Kita tentu masih ingat atau pernah membaca sejarah ketika Heroshima dan Nagazaki dijatuhi bom atom oleh sekutu, lalu Kaisar Jepang bertanya berapa guru yang masih tersisa?
Membaca dan mengkaji sebagian sejarah tersebut tentu dapatlah dimaknai instrumen yang sangat penting dalam keberlangsungan bernegara dan peradaban umat selanjutnya pasca perang dunia ke-2 tersebut adalah dimaksudkan bagi para guru.
Sejalan dengan itu, maka pada tanggal 25 Nopember 1945 diadakannya kongres guru di Surakarta, hal itulah yang menjadi titik awal hari guru nasional yang saat ini kita peringati setiap tahunya.
Menurut pandangan penulis guru tidak hanya sebagai pengemban amanat yang sangat mulia namun juga sekaligus arsitektur peradan umat manusia di muka bumi. Pandanga penulis akan hal ini tidaklah dipandang sesuatu yang berlebihan jika kita memaknai guru secara komprehensif, yakni setiap orang adalah guru setiap adalah kelas. Misalnya orang tua ibu tentunya yang sejak kita lahir sudah mulai dibersihakan dari darah-darah yang melekat pada tubuh kita dimandikan diselimuti dan terus dirawat dan dibesarkan sampai kita tumbuh dewasa, maka ibu adalah guru pertama kita di rumah.
Namun walau kita batasi makna guru sebagai pendidik dan pengajar di sekolah baik formal, non formal dan di pondok-pondok pesantren kiyai dan ulamanya adalah guru yang sangat mulia. Merekalah yang mendesain mulai dari ahlak, karakter dan sekaligus memberikan asupan ilmu pengetahuan yang iklas yang akan menjadi bekal kita dari dunia sampai akhirat. Hal ini sejalan dengan sebuah hadis ” Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka, Allah akan mudahkan baginya jalam menuju surga ( HR. Muslim No. 2699)
Seiring dengan memontum peringatan hari guru nasional (HGN) ini tulisannya diharapkan menjadi salah satu catatan dan alarm bagi kita yang memperhatikan nasib guru di tanah air, sekaligus mengingatkan kepada para pemangku kebijakan untuk terus memperhatikan nasib guru baik kesejahteraan maupun perlindungan hukumnya.
Berangkat dari pemikiran di atas maka sikap memuliakan dan meluhurkan guru-guru kita adalah wajib. Meskipun satu huruf saja ilmu yang pernah diberikan kepada kita maka itu adalah jasa yang tiada tara dan tak terbalaskan.
Sebagai penutup, penulis ucapkan selamat ulang tahun guru-guruku berkah ilmunya di dunia sampai akhirat. Aamiin.