Sumatrapost, Palembang – Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2025 menjadi momentum refleksi bagi Pemerintah Kota Palembang untuk memperkuat budaya kerja yang bersih dan berintegritas.
Agenda yang dilaksanakan di Hotel Novotel Palembang pada Kamis (4/12/2025) ini menghadirkan jajaran pimpinan daerah, termasuk Wali Kota Palembang Ratu Dewa, Sekretaris Daerah Aprizal Hasyim, unsur Forkopimda, dan seluruh kepala OPD.
Peringatan ini bukan sekadar kegiatan seremonial tahunan, tetapi menjadi forum untuk menegaskan arah pemerintahan yang bebas dari praktik korupsi.
Wali Kota Ratu Dewa menyoroti pentingnya perubahan pola pikir aparatur negara. Menurutnya, pemberantasan korupsi tidak hanya dilakukan melalui regulasi atau pengawasan eksternal, tetapi juga melalui komitmen moral setiap individu yang bekerja dalam birokrasi.
“Integritas harus hadir dalam keseharian ASN, bukan hanya menjadi slogan. Hakordia mengingatkan kita bahwa kejujuran adalah bagian dari pelayanan publik,” kata Dewa.
Ia menyampaikan bahwa tindakan jujur meski kecil, memberi dampak signifikan dalam membangun kepercayaan publik terhadap pemerintah. Budaya antikorupsi, lanjutnya, harus dimulai dari hal-hal sederhana seperti menghindari praktik pungli, transparan dalam pengelolaan anggaran, hingga memberikan layanan tanpa imbalan.
“Setiap aksi jujur adalah langkah nyata melawan korupsi. Dari hal kecil itulah ekosistem pemerintahan yang bersih dapat dibangun,” ujarnya.
Dengan mengusung tema nasional “Satukan Aksi Basmi Korupsi,” Pemerintah Kota Palembang berupaya memperkuat sistem pencegahan melalui digitalisasi layanan publik, peningkatan akuntabilitas anggaran, serta pengawasan yang lebih berlapis.
Dewa juga menekankan pentingnya implementasi program Monitoring, Controlling, Surveillance for Prevention (MCSP) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia meminta setiap OPD menindaklanjutinya secara serius sebagai bentuk komitmen bersama.
“Program MCSP bukan sekadar formalitas. Ini instrumen penting agar tata kelola pemerintahan kita lebih terukur, terbuka, dan bebas penyimpangan,” tegasnya.
Pada akhir penyampaiannya, Wali Kota kembali menekankan bahwa keberhasilan memberantas korupsi bukan hanya diukur dari berapa banyak kasus yang ditindak, tetapi dari sejauh mana budaya integritas tumbuh di lingkungan pemerintahan.




