Bandar Lampung, 30 Agustus 2025 — Gedung Dewan Kesenian Lampung (DKL) hari ini bukan sekadar ruang pertunjukan, melainkan panggung kemeriahan warna, suara, dan harapan masa depan. Pameran Senirupa dan Konser Musik Anak-Anak bertajuk “Harmoni Warna dan Suara Bhinneka” menjadi oase bagi semangat muda yang menggeliat, memecah sunyi menjadi selebrasi kreativitas yang memukau.
Sejak pagi, lorong-lorong DKL ramai oleh langkah kecil dengan mata berbinar dan tangan-tangan mungil yang menggenggam kuas, pensil, dan instrumen musik. Pameran ini menampilkan 90 karya rupa dari anak-anak usia TK hingga SMA, yang menjelma menjadi dinding-dinding imajinasi penuh warna. Crayon, pastel, akrilik hingga cat minyak, semuanya bersuara dalam bahasa mereka sendiri.
“Karya anak-anak ini bukan hanya gambar, tapi rekaman batin dan keberanian berekspresi,” ungkap Damsi Tarmizi, koordinator lapangan pameran, sembari tersenyum bangga melihat antusiasme pengunjung yang memadati ruang galeri.
Hal senada juga diungkapkan Ketua Komite Seni Rupa DKL Ch Sapto Wibowo, karya rupa anak-anak Lampung bagus-bagus. “Di luar ekspektasi saya karyanya mengagumkan ini potensi Lampung yang harus terus dirawat ditunbuhkembangkan,” ujar Sapto antusias.
Di ruang pertunjukan, suasana tak kalah meriah. Sebanyak 50 anak-anak tampil dalam Konser Musik Anak, mengenakan busana adat dari berbagai penjuru Indonesia. Mereka menyanyikan lagu-lagu daerah dan nasional dalam harmoni penuh warna, menciptakan getar haru yang menyentuh sanubari para penonton.
“Di balik tawa dan nyanyian anak-anak ini, tersimpan benih kebangsaan yang tumbuh dari keberagaman,” kata Ir. Bani Isprianto, MM., mewakili Wakil Gubernur Lampung. Ia menegaskan bahwa Pemerintah Daerah mendukung penuh kegiatan seni sebagai sarana pendidikan karakter anak.
Prof. Dr. Satria Bangsawan, SE., M.Si., Ketua Umum DKL, membuka acara dengan semangat, “Seni adalah jembatan rasa dan nalar. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan apresiatif akan menjadi manusia-manusia yang peka dan bijak.”
Acara yang akan berlangsung hingga 4 September ini tidak hanya menghadirkan pameran dan konser, tetapi juga lomba mewarnai, demo lukis, dan workshop seni. Semua kegiatan dirancang untuk menghidupkan atmosfer edukatif yang menyenangkan.
Pameran “HarmoninWarna dan Suara Bhineka” tak hanya merayakan bakat, tapi juga menabur harapan. Harapan bahwa seni akan tetap tumbuh dari suara-suara kecil yang tak takut bersuara besar. Dari warna-warna polos yang berani mengisi kanvas dunia. (Christian Saputro)




