Oleh. Hasbullah
Setiap tahun, jutaan Muslim dari berbagai penjuru dunia berkumpul menjadi satu di Mekkah, Arab Saudi dalam rangkaian menunaikan ibadah haji. Ibadah Haji menjadi satu ibadah bagi seorang Muslim, terselenggarakan dan di tetapkan dalam Rukun Islam. Kejadian ini mencerminkan keberagaman umat Islam dunia secara suku, bangsa, bahasa dan warna kulit.
Keberagaman yang ada membawa berbagai budaya, tradisi dan kultur Islam masing-masing. Hal itu sebenarnya menunjukkan agama Islam itu kaya akan pengetahuan dan pemahaman. Sebagaimana yang terlihat jamaah Indonesia dengan seragam putih-putih, ter kelompok dan tersusun rapih berikut dengan lantang bersuara. Beda dengan jamaah dari Afrika yang memakai seragam warna-warni yang mencerminkan seragam tradisional nya. Begitulah hakikatnya Islam, telah menciptakan mosaik manusia unik, menarik dan kaya.
Ketika Tawaf, pemandangan lautan manusia dengan berbagai warna kulit, bahasa, bacaan dan pakaian yang menciptakan banyak panorama, pesona dan keragaman dalam Ibadah. Tentunya keragaman ini dicipta oleh latar belakang dan sejarah berbeda para jama’ah. Namun berat dari ibadah haji ini, menyampaikan pesan bahwa secara konsep Islam merupakan agama yang global dan inklusif.
Puluhan ribu bahasa jamaah yang berbeda diperdengarkan, disampaikan dalam rangka berkomunikasi dan berdoa. Namun semua perbedaan itu menyatu dalam suara yang satu yaitu tahlil, tasbih, takbir, talbiyah dan doa yang di panjatkan dalam bahasa Arab. Semua keberagaman bahasa tersebut, menyatu dalam satu tujuan. Berangkat dari sini dapat dipahami ibadah haji bukan saja dalam rangkan memperdalam iman, tapi haji juga dalam rangka memperluas keimanan yang tersimpan dalam pemahaman agama yang beragaman dan dilarang untuk saling menyalahkan serta memberikan benarkan. Namun ibadah haji merupakan perjalanan dan pendidikan bagi umat Muslim bahwa kehidupan yang berbeda itu jalan menguatkan kebersamaan dan persatuan.
Pakai ikhram menjadi penegasan bahwa sejati kan kehidupan seorang Muslim itu sama, yaitu sederhana, seragama dan di larangan untuk meninggikan status sosial dalam kehidupan. Di mana ikhram di pakai dalam ibadah Thawaf, Sa’i dan wukuf di Arafah. Menjadi rangkaian rukun haji, menyampaikan pesan bahwa menjadi kewajiban setiap Muslim mewujudkan suasana kehidupan yang di berhias persatuan, peduli dan saling membantu. Maka Ibadah haji telah menegaskan bahwa Islam itu, sangat dekat dan menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan, persatuan dan kesatuan umat manusia.
Mekkah, 10 Juni 2024
Penulis adalah Petugas Haji Daerah Kab. Pringsewu




