Sumaterapost.co | Pringsewu – Dalam rangka memperingati hari human trafiking internasional atau yang di kenal degan istilah World Day Against Trafficking in Persons yang jatuh pada tanggal 30 Juli, Mahasiswa Institut Bakti Nusantara (IBN) bersama JPIC – FSGM Indonesia dan JMMPO Kabupaten Pringsewu adakan sosialisasi anti perdagangan orang (human trafficking) di pekon Ambarawa Kabupaten Pringsewu (Selasa – 29/7/23).
Acara yang di hadiri oleh Suster Katarina selaku pembicara dari JPIC – FSGM, mahasiswa KKN Institut Bahakti Nusantara, Kepala pekon Ambarawa, dan anggota ibu-ibu PKK pekon Ambarawa Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu, degan mengangkat tema “Berjalan di Jalan Martabat Tanpa Meninggalkan Seorangpun”.
Dalam sambutanya kepala pekon ambarawa Al Huda mengatakan kegiatan yang di inisiasi mahasiswa IBN ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat ambarawa akan bahayanya tindak pidana perdagangan orang, sehingga masyarakat yang akan berminat bekerja di luar negri agar berhati-hati dan selektif dalam menentukan prusahaan penyalur TKI.
” Harapannya degan adanya kegiatan ini masyarakat cukup berhati-hati dalam menentukan perusahaan penyalur tenaga kerja dan negara tujuan”. Pungkasnya.
Tingginya angka perdagangan orang yang marak terjadi belakangan ini dengan rata-rata korban dari pekerja migran indonesia hendaknya mendorong pemerintah baik di tingkat pekon maupun pusat untuk lebih serius dalam rangka pencegahan serta penindakan kasus perdagangan orang.
Kordinator JPIC – FSGM,Suster Katarina selaku pembicara memaparkan dalam sosialisasi tersebut mengungkapkan bahwa, perdagangan orang merupakan kejahatan yang serius dan pelanggaran berat hak asasi manusia hal ini sebagai bentuk eksploitasi bagi kemanusiaan.
“TPPO adalah tindak kejahatan serius dan merupakan pelanggaran berat bagi hak asasi manusia”. Ungkap suster.
Suster katarina yang juga pengurus Jaringan Masyarakat Penentang Perdagangan Orang (JMPPO) menekankan pada peserta yang hadir agar tidak mudah tergiur degan iming-iming kenikmatan bekerja di luar negri.
Selain faktor ekonomi, adanya budaya patiarki yang melekat menjadi budaya di kalangan masyrakat berdampak pada banyaknya kaum perempuan yang menjadi korban.
Kabupaten Pringsewu merupakan daerah penyumbang tenga kerja terbanyak setelah Lampung Timur degan meningkatnya kasus TPPO ketua pelaksana Ibnu Sodik menyerukan kepada pemerintah, penegak hukum dan layanan publik serta masyarakat sipil umumnya untuk meningkatkan upaya pencegahan, identifikasi, dan mendukung korban serta mengakhiri tindak TPPO. (ando)