Sumaterapost.co | Pringsewu – Warga di tiga kecamatan masing-masing Kecamatan Sukoharjo, Banyumas dan Pagelaran Utara mengeluhkan jalan poros yang menghubungkan tiga kecamatan tersebut rusak parah.
“Sudah lima tahunan jalan ini makin parah. Saat itu, adanya kendaraan yang mengangkut pasir,” hal ini dikatakan salah satu tokoh masyarakat Banyumas, Romli.
Romli pun menyesalkan dengan perilaku wakil rakyat terkhusus di dapil Pagelaran, Pagelaran Utara dan Banyumas, serta Sukoharjo, seperti tak bergeming, berbeda saat sebelum pemilu, luar biasa dengan janji-janji manisnya.
“Coba sekarang mereka turun memakai kendaraan bermotor, biar merasakan rusaknya jalan sama yang dirasakan oleh kami,” ujar Romli.
“Sesudah duduk, sekarang menghilang di telan bumi, bahkan ada yang mempunyai rumah di Pekon Siliwangi saat ini tidak jelas, rumahnya kosong seperti rumah hantu,” ujar Romli dengan penuh kekecewaan.
“Kami harus jawab apa kepada masyarakat, punya wakil rakyatpun tidak pernah nyambangi kami, bahkan ada pimpinan dewan di kecamatan kami, tapi tidak bisa berbuat apa-apa, sebagai contoh adanya penambangan pasir aja tutup mata,” ujar Senanda beberapa Kepala pekon.
Akhirnya, masyarakatlah yang bergerak dan menstop penambangan tersebut dengan mencegat kendaraan Fuso pengangkut pasir, dengan gerakan santun meminta untuk tidak melalui jalur poros.
Adapun yang memprihatinkan lagi, salah satu anggota dewan disaat pemilu rajinnya luar biasa menyampangi warga, namun saat ini hanya poster-poster pencitraan saja.
“Kami tidak butuh photo terpampang besar-besar, namun fisiknya ibarat lenyap di telan bumi, bahkan rumah yang megah nya pun kita lihat kosong sepertinya gak dihuni lagi,” ujarnya.
“Coba wakil rakyat yang ada di wilayah kami dari Pagelaran, Banyumas ataupun Sukoharjo, sekali-kali turun jangan pakai mobil Mewah, pakai motor jalan ke Pagelaran Utara biar merasakan bagaimana yang dirasakan rakyat di bawah,” ungkap salah satu warga Kecamatan Banyumas.
“Anggota dewan yang berdomisili di Pagelaran dan Banyumas, dulu rajin kampanye. Sesudah itu tidak terlihat,” lanjut Pras warga Kecamatan Banyumas.
“Kami menyesal memilih mereka, blas tidak ada perhatian dengan kondisi jalan ini, susah sekali kami harus setiap hari memperbaiki kendaraan karena akibat jalan yang rusak,” ujar salah satu sopir Banyumas yang namanya minta;dirahasiakan.
Salah satu anggota dewan yang mengetahui jalan rusak, Sudiono berkomentar, Kewenangan selaku anggota dewan adalah melaksanakan fungsi kontrol. Saat duduk menjadi anggota dewan bukan milik masyarakat per Dapil namun milik masyarakat seluruh Kabupaten Pringsewu.
“maka saya selaku wakil rakyat di Kabupaten ini, meminta agar pemerintah daerah melalui dinas PUPR ada perhatian serius jalan yang rusak parah dikeluhkan warga di Kecamatan Banyumas, Sukoharjo dan Pagelaran Utara,” ujarnya.
(Andoyo)