SERGAi – Sumaterapost.co | Sejumlah Kepala Desa di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) mengaku resah atas aksi demo berjilid yang menuding Pemerintahan Desa (Pemdes) melakukan praktik korupsi.
Salah satu Kepala Desa dari Kecamatan Dolok Masihul, yang meminta identitasnya dirahasiakan, mengungkapkan keresahannya pada Senin (7/7/2025).
Ia menuding seorang oknum berinisial AA yang mengatasnamakan “Aliansi Peduli Desa” sebagai dalang di balik serangkaian tekanan dan aksi tersebut.
Menurut pengakuan sang Kepala Desa, oknum AA datang ke desanya untuk menitipkan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek). Namun permintaan itu tidak dapat dipenuhi karena anggaran desa sudah tersusun.
Tidak terima, AA diduga meminta uang sebesar Rp2,5 juta dan mengancam akan menggelar aksi demo di kantor Pemkab Sergai, Polres, dan Kejaksaan Sergai jika permintaan tidak dipenuhi.
“Permintaan oknum AA tidak terakomodir, lalu dia melakukan pemerasan dengan ancaman demo. Siapa yang memberi uang, maka desanya tidak akan dibawa dalam aksi tuntutan korupsi,” ujar Kepala Desa itu.
Hal serupa diungkapkan seorang Kepala Desa di Kecamatan Teluk Mengkudu. Ia menyatakan, AA juga datang ke desanya dengan permintaan serupa dan ancaman yang sama.
“Saya sudah katakan anggaran desa telah tersusun, kalau mau bisa kita anggarkan di tahun 2026. Tapi justru saya diancam akan didemo. Ini sangat meresahkan,” ujarnya.
Aksi-aksi demo yang dituding disponsori AA membuat sejumlah Kepala Desa merasa tidak tenang bekerja. Beberapa di antaranya bahkan sudah harus berurusan dengan pihak kepolisian akibat laporan yang dianggap sarat kepentingan pribadi.
“Kami kecewa, mestinya aparat tidak langsung percaya. Ada kawan kami yang juga sudah diperas,” tegas salah satu kades.
AA yang dikonfirmasi via WhatsApp membantah semua tudingan tersebut. “Itu semua tidak benar. Saya tidak tahu soal demo maupun permintaan Bimtek,” ujarnya singkat.
Rencana aksi damai ribuan Kepala Desa dan Perangkat Desa se-Sergai yang awalnya akan digelar pada hari yang sama, Senin (7/7/2025), akhirnya batal diduga karena adanya tekanan. Hanya puluhan peserta yang tampak hadir, sementara lainnya tidak muncul.
Pantauan di lapangan, sejumlah personel dari Direktorat Samapta tetap disiagakan di sekitar Mapolres dan Kejari Sergai. Puluhan perangkat desa yang hadir tampak duduk santai di sekitar lokasi. Sejumlah perwakilan disebutkan akhirnya hanya melakukan audiensi dengan Kapolres Sergai.
Kasi Humas Polres Sergai, IPTU LB Manullang, mengatakan bahwa tidak ada aksi demonstrasi, melainkan hanya audiensi perwakilan perangkat desa.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa rencana aksi ini dipicu keresahan para Kepala Desa terhadap oknum LSM yang kerap menekan dan mencari-cari kesalahan dengan alasan pengawasan, namun diduga berkepentingan pribadi.
Reporter Bambang.