SP.CO, PADANG PANJANG – Maraknya informasi Puluhan Pelajar di Kota Padang Panjang yang diduga alami keracunan makanan saat pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG), membuat kegiatan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) setempat untuk sementara waktu dihentikan.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Padang Panjang dr. Faizah, saat menjawab pertanyaan awak media, Rabu (8/10/25).
Faizah menyampaikan, dalam menyikapi peristiwa yang terjadi di Kota Padang Panjang tersebut, dimana puluhan pelajar SD dan SMP dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Kota Padang Panjang, pada Selasa (7/10/25), yang diduga keracunan makanan, semua sektor sepakat menghentikan kegiatan dapur SPPG pada program MBG untuk sementara waktu.
“Penghentian sementara ini dilakukan sampai keluarnya hasil tes Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) di Kota Padang dan selesainya penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitas (SLHS) oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Kota Padang Panjang,” terang Faizah.
Faizah menambahkan, meskipun penghentian kegiatan SPPG sementara waktu dilakukan, program MBG tetap terus berjalan.
“Selama penghentian aktivitas dapur SPPG, program MBG terus berjalan dengan mengganti menu dalam bentuk makan dan minuman dalam kemasan, atau cepat saji,” ujarnya.
Lebih lanjut Faizah menerangkan, sesuai dengan Surat Edaran Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.02/C.I/4202/2025 tentang Percepatan Penerbitan SLHS untuk SPPG pada program MBG tertanggal 1 Oktober 2025, untuk SPPG yang telah beroperasi sebelum terbitnya surat edaran ini dan belum memiliki SLHS, SPPG harus memiliki SLHS paling lama satu bulan, sejak penerbitan Surat Edaran itu.
“Syarat penerbitan SLHS tersebut harus ada rekomendasi dari Dinkes Kota Padang Panjang setelah keluarnya hasil tes beberapa indikator pada dapur SPPG. Untuk sampel tes yang dilakukan, telah dikirimkan ke Labkesda pada Rabu (1/10/2025) lalu,” ungkapnya.
Faizah menerangkan, terkait peristiwa puluhan pelajar Kota Padang Panjang, terdiri dari pelajar SD dan SMP yang dilarikan ke IGD RSUD Kota Padang Panjang atas dugaan keracunan makanan tersebut telah direspons Dinkes Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
“Kepala Dinkes Provinsi Sumbar dr. Aklima, MPH telah turun meninjau langsung ke lokasi dapur SPPG MBG di Kelurahan Ekor Lubuk, Padang Panjang Timur kemarin, (Rabu, 8/10 -Red),” ucap Faizah lagi.
Pada kesempatan itu, lanjut Faizah, Kepala Dinkes Sumbar menyampaikan arahan terhadap Dinkes Padang Panjang agar melakukan pengawasan terhadap SPPG setiap hari, atau minimal satu kali dalam seminggu dan mendorong SPPG untuk segera mengurus SLHS.
SPPG harus mengikuti semua arahan dan instruksi dari Dinkes Kota Padang Panjang, melalui Puskesmas Gunung. Selain itu juga menginstruksikan agar melakukan sosialisasi ke pihak sekolah, tentang pemeriksaan organoleptik.
“Pemeriksaan organoleptik itu pemeriksaan dengan metode penilaian kualitas produk menggunakan panca indra manusia untuk mengukur persepsi rasa, bau, warna, tekstur, dan bentuk makanan sebelum dikonsumsi,” imbuhnya.
Sementara itu, terkait data terakhir jumlah pelajar Kota Padang Panjang yang dilarikan ke IGD RSUD Kota Padang Panjang atas dugaan keracunan makanan, Plt. Direktur RSUD Kota Padang Panjang, dr. Desi Rahmawati, ditempat terpisah menyampaikan angkanya berjumlah sebanyak 29 orang. Dengan rincian, sebanyak 28 orang pada Selasa (07/10/2025) dan bertambah satu orang pada Rabu (08/10/2025).
“Alhamdulillah, kondisi semua pelajar tersebut stabil dan sudah dipulangkan serta tidak ada yang sampai menjalani rawat inap,” ujarnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya pada Selasa (7/10), 11 pelajar di Kota Padang Panjang terkoreksi kemudian hingga Rabu, (8/10), bertambah menjadi 29 orang yang dilarikan ke IGD RSUD Kota Padang Panjang. Semua pelajar tersebut diduga keracunan makanan setelah menyantap MBG di Sekolah masing-masing.
Sementara itu, Tasya Oktavia, Koordinator dapur SPPG program MBG dari Yayasan Ma’arif Kelurahan Ekor Lubuk, Padang Pajang Timur, sampai berita ini diturunkan masih belum bisa dihubungi via telpon maupun Whatsapps.(Km)