Sumaterapost.co, Langsa – Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 11 Kota Langsa sangat sulit di jumpai oleh awak media untuk konfirmasi pengunaan dana bos afirmasi, ada oknum satpol PP yang di tempat kan di pagar masuk sebagai penghalang kerja-kerja media, Satpol PP bukan tugas menjaga pintu sekolah tetapi sebagai penegak Qanun atau perda.
Sumatera post.co, Sabtu, 11 September 2021 sekira pukul 10.00 Wib, mendatangi sekolah SDN 11 hendak bertemu dengan ibu kepala sekolah untuk konfirmasi masalah pengunaan dana bos afirmasi pada sekolah tersebut, namun di halangi oleh oknum satpol PP perempuan yang menjaga pintu gerbang sekolah dan bukan sekali saja sumatera post.co di larang masuk namun sudah berkali hendak menjumpai ibu kepala sekolah ini di larang masuk, hari ini dikatakan ibu lagi sibuk dan tak bisa masuk dan mengatakan ibu lagi zoom meeting tidak bisa diganggu.
Penetapan Satpol PP pada sekolah SDN 11 juga di pertanyakan, sementara sekolah lain yang ada di wilayah pemko Langsa hanya menepatkan security saja, apa maksudnya SDN 11 ini menepatkan satpol PP perempuan yang tidak pernah senyum ini baik dengan penjemputan siswa dan dengan awak media.
Kepala SD Negeri 11 Langsa, Anita Tresia, SPd.MM, tidak di izinkan ketemu oleh oknum Satpol PP yang menjaga pintu Pagar sekolah, sumatera post co menghubungi kepala sekolah melalui telpon WhatsApp, memberikan penjelasannya waktu itu memang ada security namun sudah di berhentikan lalu meminta bantuan satpol PP untuk menepatkan anggota nya di sekolah tersebut di berikan uang minum Rp 350.000 perbulan di ambil dari dana bos afirmasi, sebutnya.
Pada hal sekolah boleh mengadakan security di sekolah, namun SDN 11 ini malah mengunakan tenaga satpol PP dengan alasan kepala Sekolah lebih terjamin katanya.(Mustafa)




