Sumaterapost.co | PRINGSEWU – Dampak ekonomi dari pandemi covid-19 hingga saat ini masih dirasakan masyarakat, menjadi pemikiran para pejuang pemekaran dan elemen di Kabupaten Pringsewu dari akademisi hingga masyarakat, mendesak Wakil Rakyat untuk mengurangi kunjungan kerja maupun studi banding keluar daerah, pasalnya jika ada efesiensi dari kegiatan tersebut dimungkinkan juga terjadi efesiensi anggaran puluhan milyar.
Hal ini dikatakan Ketua Panitia Persiapan Pembentukan Kabupaten (P3K) Pringsewu, yang juga rektor Universitas Pringsewu, Drs. H. Wanawir.A.M.,M.M.,MPd.
Ketua P3KP ini, lebih lanjut, mengatakan, Dalam situasi krisis global sangat indah terhormat jika kawan – kawan Legeslatif dan Eksekutif bersama sama melakukan efisiensi anggaran dengan cara mengurangi volume kegiatan yang tidak terlalu urgen dan bersifat seremonial yang hasilnya tidak bisa dirasakan langsung oleh masyarakat, misalnya studi banding bagi kawan – kawan DPRD.
Desakan ini bukan bermaksud mengatakan studi banding tidak berguna, tetapi lebih diefisienkan dan ditekan walaupun itu sudah dianggarkan.
“Demikian juga kawan – kawan eksekutif perjalanan dinas yang masih bisa ditunda sebaiknya ditunda, termasuk belanja barang, sehingga dengan demikian anggaran pro rakyat bisa lebih banyak lagi di tahun 2023,”ujar Drs. H. Wanawir.A.M.,M.M.,M.Pd.
Senada dengan H.mop Sutopo,S.E., Ketua Harian P3KP mengatakan, Legislatif dan Eksekutif, Melakukan efesiensi anggaran disegala bidang ini harus dilakukan, apalagi tahun 2023 merupakan tahun politik dimana disetiap daerah pasti ada pengurangan anggaran DAU.
“Itu sudah pasti karena anggaran tersebut akan di fokuskan pada anggaran pesta demokrasi yang akan digelar dimulai dari awal tahun 2024,”ujar H.Imop Sutopo.S.E.
“Oleh karena itu baik Eksekutif maupun Legislatif harus menggunakan anggaran yang skala prioritas, disisi lain kita tahu anggaran yang ada di kabupaten Pringsewu sangat sangat terbatas..karena terserap oleh anggaran belanja pegawai yang tinggi, kalau dengan anggaran terbatas kita masih melakukan hal-hal yang tdak efektif bagaimana kepentingan publik akan terpenuhi,” tambah Imop Sutopo yang juga Kordinator Pringsewu memanggil.
(andoyo)




