Sumaterapost.co, Medan – Meskipun libur panjang pada Idul Fitri 1445 H/2024 Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) mengharapkan kinerja ekspor tetap lancar, tidak ada kendala baik melalui pelabuhan laut maupun udara sehingga kelancaran ekspor-impor tetap terlendali dengan baik seperti biasa.
“Kami sebagai pelaku usaha perdagangan ekspor sangat mengharapkan otoritas terkait terus mengawasi agar kelancaran ekspor-impor tidak mengalami.kendala meski dalam suasana libur panjang,”.ujar Ketua.Umum.DPP GPEI Khairul Mahalli kepada.media ini via telepon selular dari Jakarta, Selasa 2/4/2024.
Seperti diketahui lanjut Mahalli Indonesia termasuk salah satu negara yang aktif melakukan kegiatan ekspor di pasar global. Dari sejumlah produk andalan ekspor Indonesia mengkategorikannya menjadi dua jenis, yakni migas (minyak dan gas) dan nonmigas.
Dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi lebih cepat menurut Mahalli ekspor memegang peranan cukup penting di samping sektor lainnya. Karena kelancaran ekspor harus menjadi perioritas suatu negara termasuk Indonesia yang juga memiliki aneka produk ekspor andalan UMKM.
Menyinggung tentang perkembangan ekspor, Mahalli yang juga Ketua Umum Kadin Sumatera Utara menyebutkan melihat perkembangan nilai ekspor Indonesia berdasarkan data BPS, untuk Januari 2024 mencapai 20,52 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Angka ini turun 8,34 persen dibandingkan ekspor Desember 2023. Kalau dibanding Januari 2023, nilai ekspor turun sebesar 8,06 persen
Ekspor nonmigas Januari 2024 mencapai US$19,13 miliar, turun 8,54 persen dibanding Desember 2023, dan turun 8,20 persen jika dibanding ekspor nonmigas Januari 2024
Dari sepuluh komoditas dengan nilai ekspor nonmigas terbesar Januari 2024, lanjut Mahalli, komoditas dengan penurunan terbesar dibanding Desember 2023 adalah bahan bakar mineral sebesar 805,9 juta dolar AS (20,81 persen), sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar 208,0 juta dolar AS.(10,36 persen)
Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari 2024 turun 3,69 persen dibanding bulan yang sama tahun 2023, demikian juga ekspor hasil pertambangan dan lainnya turun 23,54 persen, sedangkan ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 0,11 persen
“Ekspor nonmigas Januari 2024 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu 4,57 miliar.dolar.AS, disusul Amerika Serikat 1,99 miliar.dolar.AS dan India 1,79 miliar dolar AS. Kontribusi ketiganya mencapai 43,64 persen.
Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar 3,26 miliar dolar.AS dan 1,48 miliar dolar AS,c” rinci Mahalli yang juga Ketua Asosiasi Depo.Kontainer.Indonesia.(Asdeki) Sumatera.Utara ini.
“Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari 2024 berasal dari Jawa Barat dengan nilai 2,95 miliar.dolar AS. (14,35 persen), diikuti Kalimantan Timur 2,17 miliar dolar AS (10,58 persen) dan Jawa Timur 1,99 miliar dolar AS (9,68 persen),”. papar Mahalli seraya menambahkan bila dibandingkan impor pada Januari.2024 perdagangan kita masih surplus.(bay)