Semarang — Kinasih Keluarga Inklusi bekerja sama dengan Rotary Club of Semarang Tanjung Mas menggelar perayaan Hari Ibu yang dirangkai dengan perayaan Natal di Markas Kinasih Keluarga Inklusi, Jalan Mataram, Semarang, Selasa (22/12/2025). Kegiatan ini berlangsung dalam suasana hangat, sederhana, dan penuh keakraban, dihadiri keluarga inklusi, para pendamping, relawan, serta anak-anak berkebutuhan khusus.
Kolaborasi tersebut menjadi wujud nyata sinergi antara komunitas dan organisasi sosial dalam memperkuat nilai kepedulian, kasih, dan kemanusiaan. Perayaan ini tidak hanya menjadi agenda seremonial, tetapi juga ruang temu lintas latar belakang untuk merayakan penerimaan dan kebersamaan dalam semangat inklusi.
Dalam sambutannya, Oma Hertin, tokoh penggerak komunitas inklusi, menyampaikan pesan reflektif tentang makna ibu yang melampaui peran biologis.
Menurutnya, ibu adalah sosok yang merawat harapan, menjaga martabat, dan menguatkan jiwa, terutama dalam kehidupan keluarga inklusi yang penuh tantangan sekaligus pembelajaran.
“Ibu adalah sekolah pertama. Di pangkuannya kita belajar mengenal dunia, dari pelukannya kita mengenal rasa aman, dan dari doanya kita menemukan jalan pulang, bahkan ketika hidup terasa sulit dan berliku,” ujar Oma Hertin di hadapan peserta.
Ia menegaskan bahwa dalam komunitas inklusi, makna ibu menjadi semakin luas. Ibu tidak hanya mereka yang melahirkan, tetapi juga para pendamping, relawan, dan siapa pun yang hadir dengan ketulusan—mau mendengar tanpa menghakimi, mendampingi tanpa memaksa, serta mencintai tanpa syarat.
Oma Hertin juga menyampaikan apresiasi kepada para ibu dan pendamping yang disebutnya sebagai “pejuang sunyi”. Meski kerap luput dari sorotan, peran mereka dinilai sangat menentukan dalam menjaga semangat, kepercayaan diri, dan martabat anak-anak serta keluarga inklusi.
Sementara itu, perwakilan Rotary Club of Semarang Tanjung Mas menyampaikan bahwa keterlibatan Rotary dalam kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen untuk mendukung gerakan sosial yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, kesetaraan, dan keberpihakan pada kelompok rentan.
“Setiap manusia berharga, setiap langkah bermakna, dan setiap perbedaan layak dirayakan. Dunia yang ramah bagi yang paling rentan adalah dunia yang aman bagi semua,” tutur Oma Hertin.
Perayaan Natal yang dirangkai dalam kegiatan tersebut diisi dengan doa, nyanyian, serta pesan damai yang menegaskan semangat kasih, pengharapan, dan kebersamaan. Seluruh rangkaian acara berlangsung dalam suasana kekeluargaan, mencerminkan nilai inklusi yang menjadi roh gerakan Kinasih Keluarga Inklusi.
Melalui peringatan Hari Ibu dan Natal yang digelar bersama Rotary Club of Semarang Tanjung Mas ini, Kinasih Keluarga Inklusi berharap semangat saling memanusiakan, merawat, dan menguatkan dapat terus tumbuh, tidak hanya di dalam komunitas, tetapi juga di tengah masyarakat yang lebih luas. (Christian Saputro)




