Sumaterapost.co, Pringsewu – Keberadaan Harimau Sumatera Batua yang berada di Taman Hiburan Rakyat Lembah Hijau mengundang reaksi keras dari para aktivis konservasi Lampung.
Setelah pernyataan Almuhery salah satu aktivis kawakan konservasi Lampung, kini giliran mantan aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Lampung, M. Ricky Tuna, mendesak agar Balai Besar TNBBS mengadendakan pelepas liarkan madalah Harimau Sumatera yang menjadi korban jerat pemburu, pada 2 Juli 2019 lalu, di kawasan hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Kabupaten Lampung Barat, Lampung, yang saat ini kondisinya sudah baik baik.
Balai Besar TNBBS segera buat kajian dan agenda pelepas liarkan Batua.
“Ini kok malah di datangkan Harimau Betina Dari Taman Safari ?”, ungkap M. Rikcy Tuna mantan Aktivis Walhi Lampung.
Untuk diketahui bahwa, Batua adalah nama Harimau Sumatera, yang terkena jerat pemburu.
Akibatnya, Batua
Harimau jantan ini harus kehilangan empat jari kaki kanan depannya, yang diamputasi karena membusuk akibat jerat pemburu.
Operasi berlangsung di Taman Konservasi Lembah Hijau, Lampung, pada Jumat, 5 Juli 2019.
Sejak itulah Harimau Jantan berada di Lembah Hijau untuk. Pemulihan,
Kini Batua tidak sendiri di Taman Hiburan Rakyat Lembah Hijau, namun ada sang Harimau Betina yang menemani, dan keberadaan Harimau Sumatera Batua inipun sejak terjerat dan di karantina di Lembah Hijau di monitor oleh aktivis konservasi Lampung.
Plt Kepala Balai Besar TNBBS, Ismanto saat dikonfirmasi, melalui WhatsApp, Kamis (23/2/2023) pukul 09.57 Wib nampak ceklist dua, dan tidak ada jawaban.
Dan Jum’at (24/2/2023) dikonfirmasi melalui WhatsApp pun tidak ada jawaban, dan terlihat ceklist dua. (andoyo)




