Bandar Lampung – Seni mural merupakan salah satu bagian ekonomi kreatif pada subsektor seni rupa. Seni mural yang berawal gambar-gambar di dinding gua hingga kini menjadi seni rupa yang populer di berbagai belahan dunia.
Tetapi orang salah kaprah sering menganggap dan menyamakan seni mural dengan grafiti. Pasalnya keduanya sama- sama menggambar (melukis) di atas permukaan yang luas.
Padahal seni mural dan grafiti punya pakem masing-masing, Seni mural adalah seni ekspresif dan seni sosial karena bisa dilihat oleh semua orang.
Mural adalah bentuk seni rupa dua dimensi yang dilukis atau digambar langsung pada permukaan dinding atau tembok yang bersifat permanen. Seni mural juga bisa di mana saja, bisa di tembok, jalanan, lapangan basket dan bidang luas lainnya.
Mural tidak hanya berfungsi sebagai hiasan, tetapi juga dapat menyampaikan pesan moral, melestarikan budaya, atau bahkan sebagai media iklan.
Dari segi penggunaan media juga berbeda karena mural menggunakan cat tembok, cat kayu, atau bahkan pewarna lain seperti kapur tulis atau alat yang dapat menghasilkan gambar. Sedangkan grafiti menggunakan spray paint.
Komunitas Nusantara Art Project yang berbasis di Kota Bandar Lampung menjadikan seni mural sebagai media ekspresi dan edukasi yang memperindah ruang publik serta memperkuat identitas lokal di seluruh wilayah Nusantara, dimulai dari Lampung.
Koordinator Nusantara Art Project Andre Sugiato mengatakan misi komunitas ini ingin menggerakkan relawan muda dari berbagai latar belakang untuk terlibat dalam kegiatan seni mural yang berdampak sosial.
Nusantara Art Project ingin membentuk jaringan kolaboratif antara seniman, komunitas, dalam mempercantik lingkungan kota. Mengangkat nilai-nilai lokal, budaya, dan pesan lingkungan melalui karya mural yang mudah dipahami masyarakat. “Kami ingin menyediakan ruang belajar dan berbagi bagi relawan agar terus berkembang sebagai agen perubahan melalui seni,” terang pelukis dan mural artis Lampung
Komunitas Nusantara Art Project ingin menumbuhkan semangat gotong royong melalui seni mural. Di samping itu juga berupaya meningkatkan kepedulian terhadap kebersihan, keindahan, dan pelestarian budaya lokal.
“Kami ingin memberikan ruang ekspresi kreatif bagi seniman muda di ruang publik. Mendorong terciptanya kota yang lebih humanis, inspiratif, dan penuh warna,bersama kawan- kawan street punk dan seniman lokal,” imbuh Andre Sugiarto.
Aksi nyata Komunitas Mural Nusantara Art Project berkolaborasi dengan dengan berbagai elemen masyarakat . Belum lama ini berkolaboasi dengan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Universitas Lampung menggelar aksi mural bertema Lampung Damai dan Indah.
Menurut Andre Sugiarto menjelaskan tujuan aksi ini tidak hanya untuk memperindah ruang publik tetapi juga untuk memberdayakan komunitas street punk yang kerap dipandang negatif.
“Tujuan kami bukan hanya memperindah ruang publik, tapi juga memberdayakan komunitas street punk yang sering dianggap negatif. Mereka punya potensi besar dalam seni jalanan,” ujarnya.
Kegiatan yang digelar Komunitas Nusantara Art Project ini, imbuh Andre mendapat apresiasi yang positif dari masyarakat. Ini bentuk seni nasionalisme yang melibatkan komunitas street punk lokal.Untuk pendanaan kegiatan mural ini diperoleh dari hasil patungan para relawan pecinta seni mural.
“Untuk dana sendiri kita patungan, dari relawan-relawan pecinta seni mural jalanan, termasuk komunitas street punk. Jadi tidak ada bantuan dari pemerintah kota ataupun provinsi,” tandas Andre.
Kegiatan Seni mural ini menjadi contoh bahwa, seni dapat menjadi jembatan kolaborasi antar komunitas dan membawa dampak positif bagi masyarakat luas.
Andre berharap dan menghimbau masyarakat untuk menjaga hasil karya mural tersebut agar tetap terjaga keindahannya.
Kegiatan mural ini menjadi upaya nyata komunitas seni jalanan dan street punk dalam menyuarakan pesan perdamaian dan estetika kota, sembari mengubah stigma negatif terhadap komunitas punk dan seniman jalanan di Lampung.
“Jadi berhentilah mencoret-coret yang merusak keindahan kota. Jaga keindahan dan kebersikan kota dari vandalism,” tandas Andre.
Ke depannya Nusantara Art Project akan terus berkiprah dengan aksi sosial memperindah kota. “Siapa pun bisa bergabung dan berkolaborasi. Jika tertarik silahkan kunjungi media sosial @NusantaraArtProject,” pungkasnya, (Christian Saputro)