Semarang – Komunitas Pojok Warna Semarang nenggandeng Konco Lukis menaja pameran bareng bertajuk : “In Flux”. Pameran yang melibatkan 24 pelukis dari berbagai kota ini digelar di De Warisan Art & Curio, Kota Lama, Semarang.
Ketua Pelaksana pameran Ge Haryanto didampingi Sekretaris panitia Heriwanto di Semarang, Jumat (23/02/2024) mengatakan, menurut rencana pameran akan dibuka Walikota Semarang Ir. Hj Hevearita Gunaryanti Rahayu, Minggu (25/02/24) Pukul 16.00 WIB. Sedangkan pamerannya sendiri akan berlangsung hingga 3 maret 2024 mendatang.
Ketua Pelaksana pameran bersama “In Flux” Ge Haryanto mengatakan, Komunitas Pojok Warna menginisiasi helat ini bertujuan untuk meningkatkan silaturahmi antar pelukis, kolaborasi dan membangun jejaring.
“Langkah ini sesuai dengan visi dari Komunitas Pojok Warna yang berdiri sejak 25 Juni 2022 mewujudkan masyarakat yang berbudaya, mandiri, kreatif inovatif dan memiliki skill di bidang kesenian dalam hal ini seni rupa. Kali ini pada gelaran pameran yang kedua merangkul pelukis dari luar sanggar, “ terang Haryanyo.
Menurut Haryanyo di era sekarang ini kolaborasi menjadi sangat penting dalam proses menelurkan gagasan atau ide dan menyelesaikan masalah dunia seni rupa secara bersama-sama. “Muaranya untuk menuju visi bersama memakmurkan dunia seni rupa. Bersama membangun ekosistem jagad seni rupa yang kondusif,” imbuh Haryanto.
Sekretaris pameran Heriwanto menambahkan pameran kali ini diikuti 24 pelukis dari yang berasal dari berbagai kota yaitu; Gagoek Hardiman (Semarang), Tedjo Konte (Surabaya),Yoyok Barokallah(Semarang), Inug ( Ambarawa), Didik Cahlorkidul (Demak) , Augustinus MP (Yogyakarta) , Suhartono (Semarang) , Totok Nuryanto (Solo) . Retno Pramubinasih (Kebumen), Feri Soma (Jepara) Be Sugianto (Jepara) Imron Rosadi (Semarang),Sony Pahlevi (Jepara) Daniel Catur (Semarang). Tiyok Black(Semarang) Darmanto (Semarang) Heriwanto (Semarang), Ge Haryanto (Semarang) Manik Mustiko (Semarang) Anang Syaroni (Solo) H.Agus Salim (Semarang) .Tri Irianto (Banyuwangi). Achmad Tem (Bali) dan Kol (Purn) Aris S (Semarang)
“Menariknya para pelukis yang berasal dari berbagai kota dengan latar lintas generasi dan lintas profesi dan juga beragam aliran. Sedangkan temanya “In Flux” yang punya makna mengalir, tumbuh dan berlanjut,” ujar pensiunan guru ini menambahkan.
Muaranya, lanjut Heri, diharapkan para pelukis peserta pameran dengan kreativitasnya memiliki kualitas eksperimen tinggi, bisa menerobos sekat-sekat dengan menghadirkan karya rupa yang estetis. “Mudah-mudahan kreativitasnya tidak tergerus oleh kepentingan pasar dan membuka cakrawala pemikiran para pekarya sehingga bisa eksis dan diperhitungkan,” tanda Heri.
Sementara itu, Christian HC Saputro dalam pengantarnya mengatakan, semangat kebersamaan, kerja bareng dan berjejaring senantiasa harus digemakan.
“Aliran dan media boleh beda tetapi semangat bersama untuk merayakan dan memakmurkan dunia seni rupa Indonesia harus tetap menyala,” ujar jurnalis yang juga pengamat seni rupa ini.
Menurut Christian semangat bersama yang sudah dinyalakan harus terus hidup tak kunjung padam. Ada sebuah ujaran bijakyang harus diugemi menjadi langkah bersama para pelukis demi masa depan seni rupa Indonesia yang benderang.
“Kalau bukan kita siapa lagi ? Kalau tidak sekarang kapan lagi ?. Ini merupakan tanggungjawab bersama pelukis Indonesia, ” tandas Christian mengingatkan. (Chrisa)




