Sumaterapost.co | Banda Aceh – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Aceh Utara bersama pengurus cabang olahraga mendesak Pj Gubernur Aceh untuk tidak menunda-nunda Pekan Olahraga Aceh (PORA) pada November 2022.
“Jangan karena tidak siap vanue olahraga maka meminta ditunda PORA pada Juni 2023, seperti yang disampaikan oleh Pemkab Pidie di media hari ini. Jadi para atlet yang sudah siap tanding mau dikorbankan dan pastinya KONI Kabupaten/Kota di Aceh sangat kecewa dengan sikap Pemkab Pidie, kalau venue tidak siap ada solusinya,” ungkap Wakil Ketua Umum KONI Aceh Utara, Alma Fuadi didampingi Zulfikar Ketua Ikasi, Maimun Ketua Ipsi, Junaidi dari cabang panahan serta Sofyan dari cabang wushu dalam konferensi pers dengan awak media di Lhokseumawe, Senin, (12/9).
Ia mengatakan, saat ini berbagai persiapan atlet sudah disiapkan untuk kembali bertanding dalam even Pekan Olahraga Aceh (PORA) di November 2022, setelah beberapa bulan lalu mengikuti Pra PORA.
“Semua biaya untuk persiapan atlet sudah kita keluarkan dan termasuk biaya kelengkapan tanding serta semua sudah siap, tinggal menunggu hari acara PORA saja. Anehnya, dua bulan menjelang PORA, Pemkab sudah mau batalkan,” katanya.
Menurut dia, jika Pidie tidak siap venue olahraga, maka ada Banda Aceh dan Aceh Besar. Hal ini, sama seperti kejadian di Bireuen saat berlangsung Porda Aceh beberapa tahun lalu, karena tidak cukup venue maka atlet bisa bermain di venue olahraga Lhokseumawe, Aceh Utara dan sebagian di Banda Aceh.
“Solusinya, kalau Pidie tidak siap venue maka lebih baik berikan untuk daerah lain yang sudah siap, jangan mengorbakan para atlet yang telah berlatih dan siap untuk tanding,” terangnya, seraya menegaskan, sebagian cabang-cabang olahraga yang tidak siap di Pidie lebih baik diberikan untuk daerah lain yang sudah siap venue, seperti ke Banda Aceh atau Aceh Besar.




