Semarang – Kota Semarang kembali meneguhkan predikatnya sebagai salah satu kota paling toleran di Indonesia lewat perhelatan Konser Kebangsaan “Senandung Harmoni Membangun Negeri” yang digelar di Holy Stadium, Rabu (1/10).
Acara yang dihadiri ribuan penonton ini menghadirkan kolaborasi lintas agama, budaya, serta kepercayaan yang dibalut dalam musik, tarian, dan doa bersama dengan specialperforom Surya Vista Orhestra yang sudah kondang hingga luar negeri.
Dipandu oleh MC Yudi dan Anggie, konser dibuka dengan parade bendera dan lantunan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Para hadirin kemudian diajak untuk mengheningkan cipta mengenang jasa para pahlawan, sebelum alunan Rayuan Pulau Kelapa mengiringi suasana kebersamaan.
Ketua Panitia, I Nengah Wirta Darmayana, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya acara ini sebagai bentuk nyata toleransi di Kota Semarang.
“Predikat kota toleran yang diraih Semarang bukanlah hadiah yang datang begitu saja, tetapi buah dari kerja keras semua pihak. Konser ini adalah momentum untuk merajut kebersamaan lintas iman, agar kerukunan terus terjaga dan menjadi fondasi persatuan,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Semarang, Ir. H. Iswar Aminuddin, M.T., yang hadir mewakili Wali Kota, secara resmi membuka acara. Ia menekankan bahwa harmoni dalam keberagaman adalah kekuatan besar yang harus dirawat bersama.
“Seperti orkestra, berbagai instrumen yang berbeda jika dimainkan bersama akan menghasilkan harmoni indah. Demikian pula keberagaman kita yang justru menjadi kekuatan bagi Kota Semarang,” ungkapnya.
Konser ini menghadirkan penampilan istimewa dari berbagai unsur agama: perwakilan Katolik mebawakan Lagu Cintailah Sesamamu, Hindu (Tari Don Dadape Janger Abinaya), Islam (Lagu Perdamaian), Buddha (Hadirkan Cinta), Kristen (Kasih Pasti Lemah Lembut), dan Aliran Kepercayaan (Tarian Jiwa).
Selain itu, panggung juga dimeriahkan oleh SNC Gambang Semarang, Merby & Edu House dengan gerak dan lagu anak negeri, hingga kolaborasi spektakuler antara Lam Kuan dan Orkestra Surya Vocalia yang menampilkan Zamrud Katulistiwa.
Puncak acara semakin semarak dengan Tarian Penutup “Tanah Air”, parade anak-anak SOINA, hingga penampilan orkestra Papua yang memikat penonton. Seluruh pengisi acara kemudian bersatu dalam lagu kebangsaan sebagai simbol persatuan.
Perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Kesbangpol Jateng juga menyampaikan apresiasi mendalam atas terselenggaranya konser ini.
“Apapun warna rambut kita, apapun warna pakaian kita, semua satu tujuan: cinta Indonesia. Semoga semangat toleransi ini terus hidup di hati masyarakat Semarang,” tegas perwakilan Kesbangpol.
Konser kebangsaan yang digelar ini diharapkan menjadi agenda tahunan. Tidak hanya menyatukan keberagaman dalam harmoni, tetapi juga menjadi ruang perjumpaan lintas iman, budaya, dan generasi demi memperkokoh semangat kebangsaan. (Christian Saputro)




