Sumaterapost.co | Lampung – Didukung oleh Sandiaga Uno sebagai Ketua Bappilu Nasional PPP, tidak ada seorangpun di republik ini yang meragukan nilai elektoral Sandiaga Uno. Mantan Wagub DKI Jakarta, mantan Cawapres 2019 dan Menteri aktif. Disukai anak muda dan Ibu-ibu. Namun begitu memposisikan diri di belakang Mardiono. Ibarat “Gajah berubah jadi Kambing”. Elektoral Sandiaga Uno hilang seketika. Itu karena Mardiono tidak memiliki kemampuan manajerial yang cukup untuk kelola partai.
Mardiono tidak mampu memposisikan sumber-sumber kekuatan yang dimiliki partai dengan kewenangan yang seharusnya. Itulah yang menjadi faktor utama elektoral Sandiaga Uno tidak berdampak signifikan untuk mengangkat elektoral PPP.
Tantangan yang lebih berat untuk Agus Suparmanto – Taj Yasin saat ini. Sanggupkah Mardiono memaksimalkan kekuatan elektoral kedua tokoh ini?
Agus Suparmanto dengan kekuatan jejaring nasional yang dimiliki. Taj Yasin dengan kekuatan elektoral yang dipunyai, sebagaimana terpotret pada perolehan 3,8jt suara Taj Yasin saat mencalonkan DPD RI 2024, kemudian dilanjutkan dengan sukses memenangkan kontestasi Pilkada sebagai Wagub Jateng 2024-2029.
Jangan sampai nasib serupa menimpa kepada Agus – Taj Yasin sebagaimana telah menimpa kepada Sandiaga Uno. Bekal elektoral 3,8jt yang dimiliki Taj Yasin jangan sampai menurun menjadi 30rb dibelakang Mardiono.
Jika PPP ingin benar-benar melakukan perubahan, maka perubahan yang paling relevan adalah harus dimulai dari unsur pucuk pimpinan tertinggi, yaitu Ketua Umum.(ndy)