Pesawaran (SumateraPost.co) – Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Marzuki mewakili Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona membuka secara resmi acara Pagelaran Seni Adat dan Budaya Kecamatan Way Khilau yang dilaksanakan di Lapangan Olahraga Raga Desa Gunung Sari, Kecamatan Way Khilau, Kabupaten Pesawaran pada Sabu 30 Desember 2023.
Pagelaran Festival Adat dan Budaya Saibathin ini digagas oleh 10 Kepala Desa se-Kecamatan Way Khilau, kabupaten setempat.
Dalam sambutannya, Asisten II Bidang Ekonomi Pemkab Pesawaran, Marzuki memberikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan budaya serta prosesi adat Kecamatan Way Khilau.
“Kita sangat bangga. Ini selaras dengan visi misi daerah Kabupaten Pesawaran, yaitu kabupaten yang berjuluk Bumi Andan Jejama,”ucapnya.
Ia juga memohon permintaan maaf kepada masyarakat Kecamatan Way Khilau, bahwasanya Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona bertitip pesan kepada saya. “Pak Bupati menyampaikan permohonan maaf, tidak bisa hadir di tengah-tengah masyarakat Way Khilau, khususnya di acara ini. Ini dikarenakan beliau ada kepentingan yang mendadak dan tidak bisa ditinggalkan. Sekali lagi beliau meminta permohonan maaf,” ungkapnya menyampaikan pesan Bupati Pesawaran.
Melalui Festival Seni Adat dan Budaya Way Khilau ini, lanjut Marzuki, diharapkan seluruh masyarakat Pesawaran, khususnya Kecamatan Way Khilau dapat melestarikan Adat dan budaya dan bisa menjaga kelestariannya yang ada di kecamatan ini.
“Kami bangga dan menyambut baik dengan adanya kegiatan festival budaya ini, masyarakat Kecamatan Way Khilau bisa ikut serta tampil di sini dengan membawa adatnya masing-masing,” ungkap Marzuki, di Lapangan Olahraga, Desa Gunung Sari, Kecamatan Way Khilau, Sabtu 30 Desember 2023.
Ke depannya, kata Marzukk festival Adat dan budaya bisa terlaksana setiap tahun dengan mengusung konsep yang lebih besar sehingga mengundang banyak masyarakat luar yang ingin datang melihatnya.
“Pemkab Pesawaran akan selalu men-support kegiatan seperti ini agar bisa berjalan dengan baik,” serunya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Anggun Saputra mengatakan bahwa kegiatan Festival Seni Budaya ini dibuat di 11 Kecamatan yang ada di Kabupaten Pesawawaran, salah satunya Kecamatan Way Khilau ini.
“Dengan harapan untuk menggali potensi-potensi yang ada, karena di masing Kecamatan pasti berbeda-beda, inilah tugas kami dari Dinas Pariwisata Kabupaten PesawaranPesawaran untuk mentarisis potensi-potensi ini akan dibawa ke event yang lebih besar lagi dan berkelanjutan, ” jelasnya.
Ia juga mengatakan, Kabupaten Pesawaran ialah merupakan sebagai salah satu Bumi Pusaka Budaya itulah salah satu tujuannya.
“Kami menggali potensi apa yang ada di Kecamatan Way Khilau, terutama kami menitik beratkan kegiatan Muli Meranai dan Muli Meranai ini kami sudah mempunyai komitmen, pimpinan dan pak Bupati Pesawaran mengambil potensi potensi yang ada di setiap kecakatan.
Sehingga di tahun 2024 nanti kita tidak menerima Muli Meranai pendaftaran dari luar Pesawaran. Jadi kita ambil dari dalam Pesawaran yakni di 11 Kecamatan yang ada di Pesawaran.
“Sehubungan itu juga, dari bulan September kemarin kami sudah menyurati 11 kecamatan yang ada di Kabupaten Pesawaran untuk mengentiper.
Ditempat terpisah, salah satu Anggota DPRD Pesawaran Davil 6 Kecamatan Way Khilau, Harnojoyo Irawan mengharapkan agar adat dan budaya yang ada di kecamatan way khilau ini harus dikembangkan, siapa lagi yang harus peduli untuk mengembangkan adat budaya ini kalau tidak masyarakat Pesawaran sendiri .
“Saya sangat apresiasi sekali digelarnya pesta Festival Adat dan budaya di Bumi Andan Jejama ini, ” tandasnya.
Disisi lain, Ketua Badan Kerja sama Antar Desa (BKAD) Kecamatan Way Khilau, Siswanto saat dikonfirmasi media ini mengatakan, sangat bersyukur sekali atas suksesnya pagelaran Festival Adat dan Budaya Kecamatan Way Khilau ini. Itu menunjukan bahwa keguyuban diantara desa-desa di Kecamatan Way Khilau ini saling mendukung, sehingga acara ini berjalan dengan sukses.
“Alhamdulilah kami bisa melaksanakan Festival Budaya yang dimotori oleh Badan Kerja sama Antar Desa Kecamatan Way Khilau, dengan mengusung tema Festival Budaya Adat Pesisir, ” tuturnya yang juga sebagai Kepala Desa Kubu Baru, Kecamatan Way Khilau.
Ia menjelaskan, tujuan kami mengadakan kegiatan ini supaya membangkitkan gairah seluruh masyarakat Kecamatan Way Khilau untuk selalu menjaga kelestarian budaya yang ada di kecamatan way khilau, karena kami sadar di Kecamatan Way Khilau puraliame ada beberapa suku yakni salah satunya suku Lampung pesisir.
Sementara itu, Kades Tanjung Kerta, Jamaludin juga menambahkan, bahwa kegiatan Festival Budaya Adat Pesisir hari ini berjalan dengan sukses.
“Alhamdulilah acara berjalan dengan sukses dan meriah dan acara ini adalah acara perdana yang di selenggarakan si Kecamatan Way KhilaKhila.
Harapannya, hal ini adalah sesuai dengan tema kita yakni adat dan budaya yang mengangkat adat yang ada di way khilau, khususnya ke sebathinan.
“Intinya dengan pagelaran Festival ini agar ivent ini kedepannya lebih bagus dan eksis di Nasional maupun Inter Nasional.
Disamping itu juga, kata dia, dalam iven itu kita tonjolkan seni budaya berupa Betabuh dan wawancang, serta tari pengantin yang merupakan ciri khas sebatinan.
Ia juga berharap, dengan iven ini agar masyarakat Pesawaran, khususnya way khilau agar bisa mengembangkan apa yang ada adat dan budaya yang ada di way khilau ini (Zainal)




