Sumaterapost.co | Tanggamus — Banjir yang melanda Kapuran sejak 3 Desember 2025 terjadi akibat robohnya talud penahan aliran Kali Begho, sehingga air meluap ke permukiman. Kondisi ini diperparah dengan pendangkalan akibat endapan tanah dan sampah yang menutup aliran, membuat air tidak dapat mengalir lancar saat hujan deras turun.
Sebagai langkah penanganan, Lurah Pasar Madang Mega Sari, SE kembali menggerakkan gotong royong besar-besaran. Gotong royong ini merupakan yang kedua kalinya dilaksanakan pasca banjir. Sebelumnya, kegiatan pertama telah dilakukan pada hari Senin lalu, melibatkan aparatur Kecamatan, para RT/Kaling, masyarakat setempat, serta Satgas Jalan Lurus untuk tindakan awal pembersihan.
Pada gotong royong tahap kedua ini, Lurah Mega Sari turun ke lokasi untuk mengkoordinasikan langsung jalannya kegiatan. Beliau memastikan penanganan menyasar titik-titik terparah akibat meluapnya aliran Kali Begho. Meskipun tidak turun ke lumpur, Lurah hadir penuh dalam memimpin, mengarahkan, serta memastikan seluruh kebutuhan teknis di lapangan terpenuhi.
Fokus kegiatan adalah membersihkan sampah dan tanah dangkal yang mengendap di sepanjang aliran Kali Begho. Warga Kapuran dari RT 10, RT 14, RT 16, serta RT 17 (Lebak Jaya) menjadi tenaga utama yang turun langsung ke aliran sungai.
Kegiatan juga mendapat dukungan penuh dari ketua-ketua RT di wilayah RW 004, yaitu RT 01, 06, 09, 10, 12, 14, dan 16, yang hadir mengkoordinasikan warganya. Para staf kelurahan turut membantu memastikan kegiatan berjalan tertib dan efektif.
Hadir pula Dandim 0424/Tanggamus, yang meninjau langsung lokasi dan memberikan dukungan kepada warga. Kehadiran Dandim semakin menguatkan semangat gotong royong dalam penanganan pasca banjir.
Lurah Mega Sari menegaskan bahwa pembersihan lanjutan ini sangat penting untuk memulihkan aliran air. “Robohnya talud dan pendangkalan harus kita tangani bersama. Ini gotong royong kedua, dan kita akan terus bergerak hingga aliran Kali Begho kembali normal,” ujarnya.
Karang Taruna, Kader PKK, Posyandu, tokoh masyarakat, serta warga Kapuran kembali turun dengan penuh kebersamaan. Upaya ini menjadi bukti bahwa solidaritas warga Pasar Madang tetap kuat dalam menghadapi dampak bencana.
Dengan aliran Kali Begho yang mulai terbuka kembali, warga berharap banjir tidak lagi menjadi ancaman ketika hujan turun.
(Tim)




