Bogor – Puluhan pemuda dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Bogor kembali turun kejalan. Setelah beberapa aksi yang dilancarkan sebelumnya tak sepenuhnya tercapai. Kali ini mereka menyampaikan aspirasi di depan pintu gerbang Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (29/9/2021) sore.
Puluhan pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam Presidium Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Peduli Aset (GEMPPAR) kembali menyuarakan tuntutan dan menyampaikan sejumlah keprihatinan.
Aksi yang dikomandoi Ketua Mahasiswa Pancasila (Mapancas) Fatholoh Fawait. Mendapat pengawalan ketat dari Polresta Bogor Kota dengan memasang kawat berduri, membatasi ruang gerak para pendemo.
Para demonstran “gedor” Istana dan mendesak pemerintah mengusut berbagai penyimpangan yang terjadi di Kota Bogor, terkait aset negara dan pengemplang pajak yang berlansung lama dan mendesak segera diusut
Para demontrans meminta Kementerian Kesehatan RI segera mencopot Direksi RS Marzuki Mahdi, dinilai tak mampu mengatasi sejumlah persoalan dan masalah terus mengemuka.
Para demonstran, mendesak Walikota Bogor Bima Arya, untuk segera mencopot Kepada Bependa dan BPKAD Kota Bogor, dinilai tak mampu menyelesaikan tunggakan pajak yang dilakukan pihak swasta dengan nilai cukup fantastis.
”Kami menagih janji saat audiensi terakhir, Jum’at 19 Maret 2021 bertempat di Aula Intelkam Polresta Bogor Kota, Direksi Rumah Sakit Jiwa Marzoeki Mahdi Bogor (RSMM) Heru Subagyo direktur SDM, Evi Nursafinah direktur keuangan dan BMN serta jajarannya, dinilai memberi jawaban klise dan berbagai dalih yang sulit dipahami,” kata mereka.
Sejumlah paparan terus disuarakan, termasuk kecurigaan pada Kementerian Kesehatan melalui BLU RSJ RSMM dan Pemerintah Kota Bogor dan patut dikaji sejumlah pihak. Menurut mereka berbagai persoalan itu, ada potensi terjadi tindak pidana korupsi, kolusi dan nepotisme yang mengancam keuangan negara.
“Kami menuntut dan meminta Menteri Kesehatan RI, untuk segera mencopot Direksi RSJ. Marzuki Mahdi Bogor dan meminta Walikota Bogor untuk mencopot kepala Bapenda dan BPKAD Kota Bogor,” pinta para demonstran.
Dalam aksinya di depan istana Bogor, petugas memasang kawat berduri dan dijaga satuan keamanan yang ketat untuk mengurangi ruang gerak para demonstran dalam menyampaikan aksi protes. Meski, dalam aksi tersebut berjalan damai. Usai menyampaikan aspirasi para pendemo membubarkan diri dengan tertib. (Den)




