Sumaterapost.co, Medan-Majelis Taklim Rindu Baitullah menggelar Shalat tasbih, zikir dan doa bersama menyambut Tahun Baru Islam, 1 Muharam 1443H, Rabu 9/8/2021.
Kegiatan menyambut tahun baru Islam yang dipimpin Ustad Ir H.Muslim Guree Harun ini dihadiri oleh ratusan jamaah di Masjid Al Hidayah dengan tetap menerap prokes sesuai anjuran pemerintah.
Pembukaan menyambut tahun baru Islam ini, dibuka tepat pukul 08.30 WIB oleh Nova Damayanti,SH (pemadu acara).
Pengurus BKM Al Hidayah, Hartono dalam sambutannya menjelaskan, shalat tasbih, zikir dan doa bersama yang dilaksanakan di Masjid Al Hidayah Jalan Dwikora Tanjong Rejo, Medan sunggal merupakan suatu kehormatan.
“Ini merupakan kehormatan bagi kami dengan dipilihnya Masjid Al Hidayah sebagai tempat pelaksanaan. Kami dari BKM Al Hidayah beserta seluruh jemaah sangat mendukung dan berterima kasih kepada 3mitraplus group,” ujar Hartono.
Nurwati mewakili jemaah, mengajak seluruh jemaah untuk mengikuti kegiatan penuh syiar ini dengan khusuk kepada Allah SWT. Kegiatan seperti ini hendaknya dapat dilaksanakan berkesinambungan di masa akan datang.
Shalat Tasbis, Zikir & dan Doa bersama dipimpin oleh Ustadz Ir H Muslim Guree Harun SE MSc (Fouder 3mitraplus group sekaligus pendiri Majelis Taklim Rindu Baitullah) diikuti seluruh jemaah yang hadir bersama BKM Al Hidayah dan seluruh panitia.
H Muslim Guree Harun, dalam tausyiahnya menjelaskan Islam memiliki 12 bulan dalam satu tahun.Empat bulan di antaranya adalah bulan paling dimuliakan oleh Allah SWT atau kerap disebut bulan haram.
Keempat bulan haram tersebut ialah bulan Dzulqo’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.
Para ahli tafsir menjelaskan bahwa amalan ibadah selama bulan haram, pahalanya akan dilipatgandakan. Hal ini berlaku untuk amalan buruk di empat bulan haram itu juga akan dilipatgandakan. 
Hal ini dijelaskan oleh Ibnu Katsir dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir, “Allah SWT mengkhususkan empat bulan haram dari 12 bulan yang ada, bahkan menjadikannya mulia dan istimewa.
Selain itu, tahun baru Islam juga memiliki makna mendalam dan spesial bagi umat muslim. Berikut tiga makna Tahun Baru Islam.
1. Hijrahnya Nabi Muhammad
1 Muharram juga diperingati sebagai pengingat peristiwa penting saat Nabi Muhammad SAW hijrah dari Mekkah ke Madinah. Kemudian melahirkan agama Islam.
H Muslim Guree Harun memaparkan setelah Nabi Muhammad SAW hijrah, Islam mengalami perkembangan pesat dan semakin menyebar hingga ke Mekkah dan wilayah sekitarnya.
Nabi Muhammad SAW memutuskan hijrah setelah memperoleh wahyu dan perintah dari Allah untuk menyebarkan ajaran Islam ke masyarakat.
.2. Bentuk Perjuangan Nabi Muhammad dan para Sahabat.
 Tahun baru Islam juga dimaknai sebagai semangat perjuangan tak kenal lelah dan putus asa dalam menyebarkan agama Islam oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. 
“Meskipun banyak tantangan dan rintangan, Nabi Muhammad SAW dan sahabat tak pernah menyerah atau pesimis. Bahkan Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah meninggalkan tempat kelahirannya, saudara, dan harta bendanya hanya agar bisa memenuhi perintah dan wahyu yang diberikan Allah SWT,” kata H Muslim Guree Harun.
3. Intropeksi diri.
Pergantian tahun baru Islam juga dimaknai sebagai momen untuk intropeksi diri atau muhasabah. Seiring waktu yang terus berjalan dan berlalu. Dengan adanya tahun baru Islam, diharapkan umat muslim lebih mawas diri, introspeksi dan bermuhasabah atas segala tindakan dan perbuatan yang dilakukan selama 12 bulan.
“Sekaligus memikirkan apa yang harus diperbaiki dan amalan apa yang harus ditinggalkan di tahun mendatang.
Itulah makna-makna Tahun Baru Islam yang perlu kita pahami dan ketahui,” ingatnya.
Pada penutupan acaranya, H Muslim Guree Harun mengucapkan terimakasih kepada tim penyelenggara H. Mhd. Mufazhal Muslim (Koord. Acara) Izza Maulidza (Koord. Konsumsi) dan Muammar Muslim (Koord. Dokumentasi) atas dedikasi dan kesediannya dalam pelaksaan kegiatan ini.(tiar)


 
									 
					