Sumaterapost.co | Tulang Bawang – Masyarakat Gunung Tapa Induk merasa Resah terhadap penangkap ikan dengan cara mengaliri (Setrum jejuk) ke sungai, makin meresahkan dan makin Merajalela. Kampung Gunung Tapa induk, Kec Gedung Meneng, Tulang Bawang, Senin, (3/10/2022).
Baru hitungan hari, Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, restocking 1 juta ekor benih ikan endemik khusus di perairan umum Sungai Tulang Bawang. Didampingi oleh Bupati Tulang Bawang, Winarti, beserta Kapolres, tokoh masyarakat dan Dinas perikanan Provinsi Lampung dan kabupaten.
Gubernur juga menghimbau kepada masyarakat bersama Tokoh Adat dan Pokmaswas (Kelompok Masyarakat Pengawas) untuk bersama-sama melakukan pengawasan dan penegakan hukum terhadap kegiatan perikanan yang merusak.
Menurut keterangan Masyarakat Gunung Tapa Induk yang enggan disebutkan namanya, E mengatakan,
“Beberapa akhir ini merasa resah terhadap penangkapan ikan yang menggunakan alat Setrum JEJUK(Ketek),”ujarnya.
Pada hari Minggu, tanggal 2 Oktober pukul 02.00 pagi, gabungan masyarakat Gunung Tapa induk berhasil menyergap dan menangkap pelaku seturm yang meresahkan di lokasi Sungai Gunung Tapa induk.

“Dua orang pelaku setrum ikan tersebut bukan warga sekitar, melainkan warga Gedung Aji. Dua orang pelaku diamankan oleh masyarakat dan diserahkan kepada Kadus 01 Nour Erson pukul 03 pagi beserta Barang Bukti (BB) dan akan diproses secara hukum,”kata Kadus Nour.
Masyarakat Gunung Tapa Induk mendapatkan informasi bahwa dua orang pelaku setrum jejuk. pada hari senin, tanggal 3 Oktober 2022 dilepaskan begitu saja oleh Nour Erson Kadus 01. Bukannya diserahkan kepada pihak berwajib, Kadus tersebut malah melepaskannya begitu saja. Masyarakat Gunung Tapa Induk merasa tidak Terima atas tindakan Kadus Nour Erson.
Masyarakat Gunung Tapa Induk, Kec. Gedung Meneng berharap agar Kapolres Tulang Bawang dapat menindaklanjuti pelaku setrum yang sudah meresahkan dan merajalela menangkap ikan yang menggunakan alat setrum Jejuk.
“Pak Kapolres Tulang Bawang, tolong lakukan razia di lokasi-lokasi langganan penyetruman ikan, seperti di Sungai Tulang Bawang, khususnya kami yang merasa resah di Gunung Tapa Induk,”ungkap masyarakat setempat.
(Tono)




