Oleh ; David, kurator seni rupa tinggal di Bandar Lampung
SumateraPost – Taman Budaya Lampung, dalam waktu dekat ini akan menggelar pameran lukisan yang bertajuk” Teropong” 22/11/2023 pameran tersebut diikuti oleh seniman lampung dari berbagai daerah, Lampung Selatan, Tanggamus, Tubaba, Lampung Tengah, Kota Bumi, Kota Bandar Lampung, pameran saat ini didominasi oleh perupa-perupa muda, dengan karya-karya yang fantastis.
Pameran seni rupa dengan tema “Teropong” adalah sebuah perayaan kreativitas manusia yang menggabungkan konsep teropong secara harfiah dengan interpretasi artistik yang mendalam.
Pameran ini mengundang pengunjung untuk merenungkan bagaimana seniman melihat dunia melalui lensa seni rupa, mengamati realitas yang lebih dalam dan kadang-kadang berubah sesuai sudut pandang.
Merangkul gagasan tentang pengamatan, eksplorasi, dan pergeseran perspektif. Seperti teropong yang memperbesar objek jauh, seni rupa memiliki kemampuan untuk memperluas pandangan kita tentang dunia. Pameran ini menghadirkan berbagai interpretasi terhadap tema ini, mulai dari pengamatan fisik terhadap benda-benda jauh hingga penggalian dalam-dalam terhadap aspek-aspek emosional, budaya, dan spiritual.
Menurut ” Joko Irianta salah satu co curator pameran beberapa seniman mengambil tema “Teropong” sebagai kesempatan untuk mengeksplorasi keindahan alam semesta. Melalui lukisan-lukisan yang menggambarkan pemandangan langit malam, sistem tata surya, dan objek luar angkasa lainnya, seniman memberikan pengalaman visual yang memikat sekaligus mengajak kita merenungkan besarnya alam semesta dan tempat kita di dalamnya.
Tema ini juga digunakan untuk mengamati kehidupan manusia dalam berbagai situasi. Seniman mungkin menggambarkan momen sehari-hari yang biasanya terlewatkan oleh mata telanjang, tetapi melalui lensa seni rupa, mereka menjadi penting dan berarti. Potret manusia yang melihat melalui teropong bisa merefleksikan rasa ingin tahu, kerentanan, atau perasaan keterikatan kita terhadap dunia di sekitar, imbuhnya”
Teropong juga dapat diartikan sebagai alat untuk mengamati diri sendiri dan menjelajahi dimensi-dimensi batin. Seniman bisa menggunakan tema ini untuk menggambarkan perjalanan spiritual, perubahan diri, dan pertumbuhan pribadi. Karya seni rupa di sini berfungsi sebagai “teropong” untuk merenungkan ke dalam diri sendiri dan menggali makna yang lebih dalam.
Teknologi dan Koneksi Global Tidak hanya mengacu pada alat fisik, tetapi juga pada konsep pengamatan melalui teknologi. Beberapa seniman mungkin memilih untuk mengeksplorasi bagaimana teknologi menghubungkan kita secara global, dengan menggunakan elemen seperti peta, garis-garis komunikasi, dan representasi simbolik dari konektivitas modern.
Seni rupa memungkinkan seniman untuk bermain dengan ilusi optik dan perspektif. Beberapa karya dalam pameran ini mungkin mengeksplorasi bagaimana perubahan sudut pandang dapat mengubah cara kita melihat dunia, menawarkan pengalaman visual yang unik dan menantang.
David” curator seni rupa Lampung mengungkapkan” Pameran seni rupa dengan tema “Teropong” adalah perpaduan antara kreativitas dan interpretasi yang luas. Setiap seniman memiliki pendekatan yang berbeda terhadap tema ini, dan setiap karya menawarkan jendela baru untuk melihat dunia melalui lensa seni rupa. Melalui lukisan, patung, instalasi, dan berbagai media lainnya, pameran ini mengajak kita untuk merenungkan bagaimana seni mampu mengubah pandangan kita tentang dunia sekitar, seperti teropong yang memperbesar objek-objek jauh menjadi lebih dekat dan bermakna.
Seniman dapat menggambarkan interaksi sosial, kehidupan sehari-hari, atau perasaan dan pikiran manusia. Ini bisa melibatkan lukisan potret, adegan kota, atau karya seni abstrak yang merefleksikan berbagai aspek kehidupan manusia.
Teropong juga dapat menjadi simbol pengamatan mendalam terhadap diri sendiri. Seniman bisa menjelajahi aspek psikologis, emosional, atau spiritual dalam karya-karya mereka. Ini bisa berbentuk seni konseptual, instalasi, atau karya seni interaktif yang mengajak pengunjung merenung tentang diri mereka sendiri, ungkapnya”
Koneksi Antar Manusia dan Alam
Tema teropong juga dapat digunakan untuk menggambarkan hubungan antara manusia dan alam. Seniman dapat menunjukkan interaksi manusia dengan lingkungan, baik positif maupun negatif. Ini bisa mencakup karya seni lingkungan, instalasi yang memanfaatkan bahan daur ulang, atau karya seni yang menyuarakan isu-isu lingkungan.
Teropong bisa menjadi simbol perubahan dan perkembangan. Seniman dapat menangkap transformasi dalam bentuk apapun, baik itu dalam alam, budaya, atau dalam diri individu. Ini bisa melibatkan penggunaan media yang dinamis, seperti seni instalasi yang bergerak atau seni kinetik.
Perspektif dan sudut pandang, mengajak pengunjung dan seniman untuk melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda. Seniman bisa menggunakan teknik visual yang tidak biasa, seperti permainan perspektif atau ilusi optik, untuk menciptakan efek yang memikat.
Keterhubungan global, seniman bisa menggambarkan bagaimana dunia semakin terhubung melalui teknologi dan komunikasi. Karya seni ini bisa melibatkan elemen seperti peta, garis-garis komunikasi global, atau bahkan representasi simbolik dari teknologi modern.
Waktu dan Kenangan, hubungan antara waktu dan kenangan. Seniman dapat menggunakan tema ini untuk mengeksplorasi aspek nostalgia, perubahan seiring waktu, atau representasi visual tentang bagaimana kita merenungkan masa lalu.
Ide-ide di atas hanya beberapa contoh cara menginterpretasikan tema “Teropong” dalam pameran seni rupa. Para seniman bisa menggabungkan berbagai elemen dan teknik untuk menghasilkan karya-karya
yang unik dan bermakna, nantikan presentasi karya-karya seniman Lampung pada 22/11/2023 di gedung pameran Taman Budaya Lampung.
Bandar Lampung 20 November 2023




