Sumaterapost.co | Lampung – Minimnya Literasi Keuangan di masyarakat membuat banyak warga terjebak oleh pinjaman dari Rentenir, banyak para peminjam yang tidak sepenuhnya memahami resiko dan kewajiban dalam peminjaman dari rentenir, dikalangan masyarakat, mereka menyebutnya dengan banyak istilah seperti Bank Keliling, Bank Plecit, Bank Titil dengan bunga yang cukup tinggi bahkan banyak rumah para peminjam yang tersita, hal ini terungkap saat Senator Almira Nabila Fauzi asal Provinsi Lampung, menyapa masyarakat di berbagai wilayah pedesaan di beberapa kabupaten di Provinsi Lampung.
“Kami disini kurang informasi, banyak teman-teman kami rumah disita, karena terjerat hutang rentenir, mau mengadu-mengadu kemana ? ungkap Reni Puspita salah satu warga di Kecamatan Wonosobo Kabupaten Tanggamus menyampaikan keluhan di acara kegiatan Almira Nabila Fauzi Menyapa dan menyerap aspirasi atau reses bertempat di salah satu rumah warga di Pekon Soponyono Kecamatan Wonosobo Kabupaten Tanggamus Lampung, Kamis (19/12/2024).
Bahkan saat ditanya tentang Lembaga Otoritas Jasa Keuangan atau OJK, masyarakat banyak yang tidak mengetahui, apalagi tugas dan peran OJK itu apa, “Boro-boro kami tahu OJK, masalah mengadapi rentenir ini mau mengadu ke mana juga kami tidak tahu ? ungkap salah satu warga yang hadir di reses Almira Menyapa.
Terungkap juga keluhan warga, selain terjerat rentenir, mengeluhkan pula tentang sulitnya ekonomi setelah pasca Covid-19, sebelum adanya covid -19 dirinya lancar meminjam dana melalui KUR dan tidak ada kendala dalam mengangsur, namun saat ini ekonomi sulit bahkan terpuruk dalam usaha, tidak bisa mencicil pinjaman bahkan berharap cicilian pinjaman ditunda menunggu pulihnya ekonomi, disaat kondisi ekonomi sulit, banyak tawaran pinjaman yang dengan syarat mudah namun bunga terlalu tinggi. Berharap, Senator Almira Nabila bisa menjembatani, permasalahan ini kepihak pemberi pinjaman, apakah bisa ada penundaan untuk pembayaran hingga pulihnya ekonomi.
Permasalahan keluhan keuangan dirasakan pula oleh beberapa peserta saat kegiatan Almira Nabila Fauzi Menyapa di Pekon Landbaw Kecamatan Gisting Tanggamus, seperti yang diungkap oleh Arsani, Kepala Dusun setempat, meminta kepada Almira Nabila Fauzi menjembatani memberikan informasi tentang Lembaga keuangan yang resmi, pasalnya banyak masyarakat yang terjebak dengan para rentenir. Arsani juga mengungkapkan potensi kelompok Keripik Singkong di lingkungannya, namun kekurangan modal, berharap ada perhatian dari pemerintah setempat.
Menyikapi keluhan warga tersebut, Almira Nabila Fauzi, mengatakan, ternyata keluhan warga di daerah ini sama yang dirasakan warga di wilayah desa di Kabupaten Lain selama turun ke desa dalam rangka melaksanakan reses sejak bulan Oktokber lalu hingga Desember ini, banyak program Pemerintah yang bagus, bahkan dari Lembaga-lembaga keuangan perbankan maupun Lembaga keuangan bukan Bank yang mempunyai program pemberdayaan UMKM di Masyarakat, namun belum banyak menyentuh di masyarakat , dan minimnya literasi dan inklusi keuangan, sehingga masyarakat tidak punya kemampuan mengelola keuangan pribadi mereka dengan lebih baik.
Senator muda dari Generasi Z ini, juga menilai permasalahan tersebut dikarenakan pilar-pilar dari inklusi keuangan yaitu akses, pengadaan layanan jasa keuangan, penggunaan layanan jasa keuangan dan kualitas masih kurang khususnya di daerah pedesaan, orang menghadapi kesulitan dalam mengakses, menggunakan jasa keuangan dan produk di pasar pada umumnya yang sesuai dengan kebutuhan mereka, sehingga mereka tidak dapat menjalani kehidupan sosial dalam masyarakat di tempat mereka berada.
“Dimasa ekonomi sulit ini, mari kita mulai peduli dengan sesama warga, perkuat UMKM, dikarenakan UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia” Kata Almira Nabila Fauzi.
Almira Nabila Fauzi juga menyampaikan motivasi, bahwa UMKM terbukti Tangguh ketika terjadi Krisis Ekonomi 1998 dan bencana Covid 19, hanya sektor UMKM yang bertahan dari situasi ekonomi ini, Namun sampai saat ini UMKM yang dianggap Tangguh dalam perekonomian nasional ternyata masih banyak mengalami kesulitan untuk berkembang.
Senator perempuan asal Provinsi Lampung ini, juga berjanji akan menyampaikan permasalahan-permasalahan keluhan masyarakat yang selama ini diserap dimasa reses dengan pihak-pihak terkait sesuai dengan fungsi pengawasan dari komite IV DPD RI, ujarnya. (ando).




