Dumai – Sungguh miris dan membanggongkan gaya oknum wartawan yang berinisial A ini yang berani pasang badan mengaku diduga sebagai pengelola gudang penampungan minyak Crude Palm Oil (CPO) ilegal ia juga mengaku sebagai salah satu anggota dari organisasi Pers ternama di Indonesia.
Kepada awak media ini via Whatsapp, Kamis, (20/6/24), dirinya dengan terang-terangan mengaku memback up kegiatan diduga ilegal gudang penampungan CPO.
“Semua kegiatan CPO ini saya yang Back Up, kalian mau apa, naikkan saja beritanya. Nanti saya kasih uang sebesar 20 ribu rupiah per media,” ujar dia sembari tertawa, dan terkesan meremehkan profesi wartawan.
Dia juga menyinggung bahwa media yang media yang menaikkan berita itu media kecil.
“Jangankan kamu, wartawan di Dumai saja belum ada apa-apanya, saya anggap itu media bodong atau abal-abal,” kata dia kepada awak media ini.
Selain itu, dia juga terkesan menantang dengan mengatakan jika kurang foto akan dikirimkan lagi untuk pemberitaan selanjutnya.
“Kalau kurang puas, silahkan minta juga statemen Ketua (organisasi-nya), jika perlu sampai ke atas langit minta statement,” kata dia lagi.
Dia juga mengucapkan terima kasih sudah membesarkan namanya.
“Kalau mau foto saya yang baru, saya kirimkan, dan tolong juga dimuat statemen saya ini,” tandasnya.
Berharap penuh agar Kapolri RI dan pihak terkait lainnya agar segera bertindak serius dan tegas dalam informasi terkait adanya gudang penampungan CPO yang ilegal tersebut yang di Back Up atas nama oknum wartawan bernama tersebut.
Terpisah, Kapolres Dumai AKBP Dhivan Oktavianton saat dikonfirmasi terkait dengan gudang penampungan CPO yang diduga ilegal dan telah viral melalui via WhatsApp, meskipun pesan konfirmasi sudah centang biru (sudah dibaca, red) namun enggan memberikan tanggapan.
Hingga berita ini diterbitkan, Kapolres Dumai belum memberikan tanggapan.
(Tim/Kompaspos.com)