Sergai, SumateraPost.co – Seorang nelayan bernama Adol (45) berhasil selamat dari terjangan ombak besar yang menghantam perairan Sialang Buah, Kecamatan Teluk Mengkudu, Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Selasa (17/9) sore. Namun, musibah tersebut juga merenggut nyawa rekannya, JI (60), yang tidak berhasil diselamatkan meski sempat dibawa ke Puskesmas setempat.
Peristiwa ini terjadi saat hujan deras dan angin kencang melanda wilayah tersebut. Setelah hujan reda, gelombang laut mulai tidak bersahabat. Adol menceritakan bahwa ombak besar setinggi 2 meter tiba-tiba datang menerjang sampannya hingga karam. Beruntung, ia berhasil meraih pelampung dan diselamatkan oleh nelayan lain yang kebetulan melintas di sekitar lokasi kejadian.
“Saat aku terombang-ambing, sampan ku sudah karam. Sambil berpegangan erat pelampung, aku berdoa memohon keselamatan, dan tiba-tiba terlihat sampan pengangkutan ikan mendekat dan melemparkan seuntai tali,” tutur Adol menceritakan detik-detik menegangkan yang dialaminya.
Sementara itu, JI yang juga terkena gulungan ombak tidak seberuntung Adol. Meski sempat ditolong dan dilarikan ke fasilitas kesehatan, nyawanya tidak dapat diselamatkan. Dua nelayan lain yang bersama mereka, AU (58) dan AH (34), berhasil selamat dari insiden tersebut.
Akibat dari kejadian ini, beberapa sampan nelayan rusak parah karena hempasan ombak. Adol mengaku sangat terpukul karena sampan yang menjadi satu-satunya alat pencari nafkah bagi keluarganya rusak berat. Ia berharap adanya perhatian dari pemerintah untuk membantu nelayan yang terdampak musibah.
“Saya berharap pemerintah bisa membantu kami. Sampan motor yang selama ini digunakan untuk mencari nafkah rusak, dan saya tidak bisa melaut lagi,” ujar Adol penuh harap.
Di sisi lain, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Belawan-Medan mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir pesisir (rob) yang diprediksi akan terjadi pada 17-23 September 2024 di wilayah pesisir Belawan dan sekitarnya. Pasang air laut yang tinggi, diperkirakan mencapai 2,7 meter, berpotensi menyebabkan banjir pada pukul 01.00-05.00 WIB dan 13.00-16.00 WIB, sehingga mengganggu aktivitas nelayan dan masyarakat di kawasan pesisir.
Musibah ini mengingatkan kita akan bahaya yang selalu mengintai di lautan, dan pentingnya peringatan dini bagi keselamatan para nelayan.
Reporter B-75.