Dr. Hasbullah, M.Pd.I
Dosen Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Petugas Haji Daerah (PHD) Kabupaten Pringsewu tahun 2024
Nilai spiritual adalah kesadaran diri tentang asal, tujuan, dan nasib, serta kesaksian iman yang dianggap sebagai kebenaran. Spiritualitas juga dapat diartikan sebagai dasar tumbuhnya harga diri, nilai-nilai, moral, dan rasa memiliki, serta memberi arah dan arti pada kehidupan. Dalam konteks kehidupan manusia, nilai spiritual meliputi kebajikan, kejujuran, kasih sayang, toleransi, dan lain-lain, yang sangat penting dalam membentuk karakter seseorang dan membuat mereka menjadi pribadi yang baik dan berguna bagi lingkungan sekitar.
Begitu juga dalam pelaksanaan ibadah haji, terdapat pesan spiritual yang dapat kita dapatkan. Seperti tahalul, merupakan bentuk pelepasan diri dari ihram haji setelah selesai menunaikan sejumlah amalan selama haji. Dimana umat Islam yang menunaikan ibadah Haji diperbolehkan untuk mengerjakan semua larangan selama ihram termasuk untuk berhubungan suami istri. Jika melihat secara spirtual untuk bertemu dengan tahalul maka jamaah haji harus usdah melepar jumrah aqabah, melakukan tawaf ifadah, dan mengerjakan sai yang merupakan rangkai yang menjadi rukun haji.
Ibadah haji, yang dikenal sebagai salah satu rukun Islam yang paling penting, memiliki signifikansi spiritual dan historis yang sangat dalam. Haji dapat menjadi perjalanan spiritual karena memiliki nilai-nilai spiritual yang mendalam dan membawa pengalaman spiritual yang sangat berharga bagi setiap Muslim yang melaksanakannya. Ibadah haji mencakup berbagai aspek spiritual, seperti penyucian diri, peningkatan keimanan, pembelajaran dan refleksi, serta penyatuan umat Islam. Perjalanan spiritual dalam ibadah haji memiliki dampak yang besar bagi kehidupan seorang Muslim, meningkatkan keimanan, membersihkan diri dari dosa, memberikan pembelajaran dan refleksi, serta mempersatukan umat Islam.
Adapun nilai spiritual Ibadah Haji yaitu: Pertama, Nilai Ketaatan Penuh kepada Perintah Allah. Ibadah haji memungkinkan umat Islam untuk menunjukkan ketaatan penuh kepada perintah Allah SWT, yang diwujudkan dalam bentuk ketaatan dan pengabdian kepada Sang Pencipta. Ketaatan itu telah disampaikan sejak awal berniat, membayar dan melunasi ongkos haji serta mengikuti semua rangkaian untuk menuju keberangkatan ke Mekah dan Madinah. Kedua, Nilai Peningkatan Kesabaran. Ibadah haji mengajarkan kesabaran, ketekunan, dan keuletan dalam menunaikan ibadah meskipun dalam kondisi yang mungkin tidak nyaman. Bahkan kesabaran itu sudah ada sejak menunggu masa dimana jamaah di berikan jadwal keberangkatan oleh kementrian agama. Ibadah haji menjadi satu ibadah yang mengakomodasi
Ketiga, Meningkatkan Kesadaran Sosial dan Kebersamaan. Ibadah haji memungkinkan umat Islam untuk menghayati nilai-nilai kesederhanaan dan persaudaraan, serta memperkuat hubungan individu dengan Allah SWT dan dengan sesama. Kesederhanaan itu dengan memakai kain ikhram dalam menjalankan rukun haji. Keempat, Meningkatkan Kemanusiaan. Nilai-nilai kemanusiaan sangat dikedepankan dalam pelaksanaan ibadah haji, dengan fokus pada kemaslahatan dan perikemanusiaan. Nilai-nilai kemanusiaan di perlihatka melalui pengorbanan dan kesediaan untuk menghadap Allah SWT. Pengorbanan ini menunjukkan kesediaan untuk menghadap Allah SWT dengan apa adanya, tidak terjebak oleh materi duniawi, serta mengingatkan pada kesediaan untuk menghadap Allah SWT dengan kesadaran akan kehidupan di dunia ini yang tidak abadi dan hanya senda-gurau belaka.
Kelima, Meningkatkan Kesadaran akan Kehidupan di Dunia. Pemakaian pakaian ihram dan thawaf dalam ibadah haji mengingatkan umat Islam bahwa kehidupan di dunia ini tidaklah abadi, melainkan hanya senda-gurau belaka, dan bahwa kita semua adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang akan kembali kepada-Nya.Keenam, Meningkatkan Kesadaran akan Kedekatan dengan Allah SWT. Ibadah haji memungkinkan umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, dengan memperdalam iman dan memperbaiki diri.
Ketujuh. Meningkatkan Kesadaran akan Kedudukan sebagai Hamba Allah SWT. Pemakaian pakaian ihram mengingatkan umat Islam bahwa mereka hanya sebagai hamba Allah SWT, tidak terjebak oleh materi duniawi, dan bahwa kehidupan di dunia ini tidaklah abadi. Kedelapan, Meningkatkan Kesadaran akan Solidaritas Sosial. Ibadah haji memungkinkan umat Islam untuk mewujudkan makna ibadah haji tersebut dalam solidaritas sosial, dengan berbagi pengalaman dan kesadaran akan kemanusiaan. Ibadah Haji juga mengantarkan manusia untuk memiliki perilku kesopanan, rasa empati, dan kesamaan derajat sesama manusia memungkinkan masyarakat untuk menjalankan interaksi sosial yang lebih harmonis dan damai.




