SumateraPost, Binjai – Kawasan bantaran Sungai Bingai, Kota Binjai, Sumatera Utara, tepatnya di tepi Jalan Aiptu Radiman, Kelurahan Binjai, Kecamatan Binjai Kota, yang berlokasi tidak jauh dari Jembatan Limau Sundai, kini telah beralih fungsi menjadi tempat pembuangan sampah.
Rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan dan melestarikan lingkungan hidup, serta perilaku negatif masyarakat yang gemar membuang sampah di sungai, diduga menjadi salah satu pemicunya, selain keterbatasan jumlah tempat sampah yang disediakan pemerintah.
Pantauan wartawan, Selasa (28/09/2021) pagi, tumpukan sampah organik dan anorganik yang diduga berasal dari limbah pasar dan rumah tangga, baik berupa plastik, kertas, tulang-belulang hewan, kayu, dedaunan, dan lainnya, terlihat memenuhi seompanjang jalur hijau pada tepian sungai terbesar di Kota Binjai itu.
Keberadaan sampah tidak hanya merusak keindahan di sekitar kawasan itu, tetapi juga menganggu kenyamanan masyarakat yang melintas akibat timbulnya bau tidak sedap. Bahkan keberadaan sampah dikhawatirkan ikut mengancam ekosistem sungai.
Ironisnya, keberadaan sampah ini tidak hanya terkonsentrasi di satu tempat saja, tetapi juga di beberapa titik yang masih satu jalur bantaran Sungai Bingei, terutama pada sepanjang jalur hijau tepat di belakang kawasan Pasar Tavip, mulai dari Jembatan Limau Sundai hingga Jembatan Gantung.
Keadaan ini turut diperparah dengan keberadaan bangunan liar di sepanjang kawasan bantaran Sungai Bingai, serta kebiasaan masyarakat yang menjadikan aliran sungai sebagai saluran pembuangan akhir limbah cair pasar, industri, dan rumahtangga.
Tentu saja hal ini akan secara langsung merusak keindahan dan mengurangi nilai ekonomis daerah aliran sungai (DAS), termasuk pula meningkatkan kandungan polutan, logam berat, dan zat kimia berbahaya pada air sungai.
“Harus ada keseriusan pemerintah untuk memberikan sanksi atau tindakan hukum bagi masyarakat ataupun badan usaha yang membuang sampah sembarangan. Selain itu, perlu juga ditambah jumlab tempat sampah di sekitar kawasan ini,” seru Yusuf, salah seorang warga setempat. (andi)




