PESISIR BARAT – Di Pekon Negeri Ratu Ngambur, Kecamatan Ngambur, tepatnya di Pemangku Negeri Ratu Induk setiap Pekan (Satu Minggu) ada pasaran, harinya hari Minggu, makanya dinamakan Pasar Minggu.
Pasaran tersebut telah berlangsung lama, telah puluhan tahun. Lokasi pasar berada dalam pemukiman warga dan milik pribadi bukan milik pemerintah.
Sayangnya beberapa bulan terakhir ini para pedagang resah, sebab mereka diharuskan pindah atau menempati pasar baru yang konon katanya milik pemerintah. Menurut para pedagang, mereka terkesan dipaksa harus pindah, bahkan ditakut- takuti jika tetap berjualan di pasar yang lama satpol PP akan melakukan pengusiran.
Lalu apa tanggapan pengurus pasar yang baru, Hazairin Abi melalui pesan What Apps menulis dirinya mengaku tidak berani menulis berita yang sumbernya tidak jelas, apalagi berita rekayasa. ” Jangan karena merasa Ketua PWI selalu asal menulis berita tidak beimbang,” tulis Hazairin.
Ini penjelasan Hazairin, Ngilu mahap tabik mahap gus kik nyak makawawa nulis berita sai makjelas merekayasa mu tanggalan di atas langit masih ada langit, jadi dang niku merasa karna niku sebagai ketua PWI selalu asal tulis berita tidak berimbang, padahal adu kucawako segala sesuatu ni ngicik dang asal nyani berita, rek dang mengatas nama kan pedagang sai bahasa ni tidak akurat, padahal kik nyak aga bukak rahasia keluhan pedagang2 lamon ireh, tapi mak pernah nyak bukak bicara, karna kita tau bahwa pitnah2 no lamon, tapi kik niku perlu ram bukak2 an spa2 pedagang sai nyawako maslah pasar baru mak haga pindah , nyak siap ngucak ko pedagang sai haga pindah mik pasar baru, rek mak pernah sikam haga memaksa pedagang no, kik tian daftar mawat ku tulak sikam, justru malah kurang2 los, rek pedagang juga lamon sai ngeluh dan laporan, malah keti cawa lawan pedagang dang keti aga pindah , api jawab ni ,tian yuu padahal cawa dilom hati tetap tian aga pindah , rek selalu nanya2 kapan pindah api jawab ku pasar belum selesai pembangunan ni, terutama nambah Los , musolla , WC dan posko,,, jadi sino lah berita jak nyak. gus
