Semarang, 26 Juli 2025 – Di sebuah sore yang tenang dan penuh kekhusyukan, Boen Hian Tong (BHT)/Rasa Dharma kembali menapakkan jejak sejarah spiritualnya. Bertempat di altar utama yang sarat simbol, pelantikan pengurus masa bakti 2025–2027 digelar bukan hanya sebagai seremoni organisasi, melainkan juga sebagai ritual penghormatan, janji, dan harapan baru bagi masa depan.
Acara dimulai tepat pukul 15.30 WIB, diawali oleh sapaan hangat dari pembawa acara, Venty. Suasana langsung terasa akrab namun khidmat saat piagam penghargaan diserahkan kepada para pengurus periode 2022–2024, sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka yang telah menata jalan.
Sambutan Ketua Panitia, Maredona Kurniawan Sutantio, membuka ruang refleksi tentang pentingnya regenerasi nilai dalam organisasi sosial dan budaya seperti BHT. Tak lama berselang, WS. Andi memimpin doa kepada Tian—Tuhan Yang Maha Esa. Suasana berubah menjadi senyap dan sakral. Doa dilantunkan dalam hening, dupa dibakar, dan para hadirin bersujud di hadapan altar Sinci.
Momen puncak hadir saat pembacaan Janji Prasetya Pengurus. Dipandu oleh Ketua Kehormatan Yoga Pangemanan, para pengurus baru mengikrarkan komitmen mereka di hadapan Tian, altar para leluhur, dan para sesepuh. Ikrar ini mencakup empat poin penting: menjalankan tugas dengan baik, taat pada AD/ART, menjunjung semangat kerja sama dan persaudaraan, serta melayani anggota dengan kasih dan integritas.
Harjanto Halim, Ketua Terpilih untuk periode 2025–2027, memimpin prosesi pelantikan secara simbolis dengan ketegasan yang lembut. Dalam pidatonya, Harjanto menekankan pentingnya kesinambungan nilai dan keberanian melanjutkan tradisi dengan semangat zaman.
“Beberapa kegiatan BHT telah dikenal secara nasional. Komnas Perempuan bahkan pernah berkunjung ke sini karena adanya Sinci Ita Martadinata. Kita juga konsisten memperingati Tragedi Mei lewat Ritual Rujak Pare Bunga Kecombrang. Dan, acara Cembrengan Gus Dur ke Jombang sudah beberapa kali digelar. Kalau mengaku Gus Dur sebagai Bapak Bangsa, setidaknya sekali seumur hidup harus ziarah ke makam bapaknya,” ungkap Harjanto dengan penuh semangat.
Pelantikan ini juga menjadi ruang penghormatan kepada para tokoh yang telah membimbing dan menghidupkan Boen Hian Tong selama ini. Ketua Kehormatan Yoga Pangemanan bersama Andy Gow Siswanto menyerahkan piagam apresiasi kepada pengurus sebelumnya sebagai tanda penghargaan atas pengabdian mereka.
Acara ditutup dengan sesi foto bersama. Namun bagi mereka yang hadir, ini bukan sekadar dokumentasi visual, melainkan penanda sunyi bahwa amanah baru telah berpindah tangan, dan perjalanan baru telah dimulai.
Struktur Pengurus Boen Hian Tong/Rasa Dharma 2025–2027
Dewan Kehormatan & Penasehat:
Tanto Hermawan, Yoga Pangemanan, Thomas Yaprapto, Prof. Budi Widianarko, Inayah Wahid, Ir. Azmi Abubakar, Andi Gouw, Dr. Widjajanti Dharmowijono, Prof. Hardono, R. Soenarto, Dhanny Sanjaya, Listiani Reksabuana, Dr. Conny Handayani, Daniel Samirono Handojo
Ketua:
Harjanto Halim
Wakil Ketua I – V:
BC. Tandiono, Michael Deo, Rudy Hartono, Maredona Kurniawan Sutantio, WS. Andi Gunawan
Sekretaris & Wakil Sekretaris:
Agung Kurniawan, Hermawan Honggo W
Bendahara & Wakil Bendahara:
Venty, Steven Raharjo, Fonny Santoso
Seksi Budaya & Kepemudaan:
Lie Tjse Woen, Foe Jose Amadeus Krisna, Vanessa Elvina Ariella, Liliana, Fitrika Purnama Dewi
Seksi Keanggotaan:
Asrida Ulinnuha
Seksi Dokumentasi & Media:
Rauw Kwok Yung
Seksi Sosial & Humas:
Lukas Suryono
Seksi Sarana & Prasarana:
Wardiyono, Rauw Kwok Yung, Agung Kurniawan
Seksi Ritual:
Foe Jose Amadeus Krisna, Lilyana Dirgo
Seksi Sosial:
Fitrika Purnama Dewi
Pelantikan ini menegaskan bahwa organisasi sosial dan budaya seperti Boen Hian Tong bukan hanya ruang relasi sosial, tapi juga ruang spiritual, historis, dan filosofis yang terus berkembang. (Christian Saputro)




