Sumaterapost.co| Sumut – Seorang pria dilaporkan meninggal dunia di belakang sebuah rimah makan kawasan Dusun Balaindokum, Desa Pasarenam Namoterasi, Kecamatan Seibingai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Jumat (29/04/2022) siang.
Keterangan diperoleh wartawan dari Kepolisian Sektor Seibingai Resor Binjai, korban teridentifikasi bernama Abdul Jaya (47), warga Loronh Sosial, Dusun V, Desa Payageli, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang.
Pria yang berprofesi sebagai pengepul batok kelapa itu diduga meninggal dunia akibat gangguan kesehatan, karena tidak ditemukan lluka atau tanda bekas tindak kekerasan pada jenazahnya.
“Tadi jenazah korban sudah dibawa pulang keluarga untuk dimakamkan sore ini juga,” ungkap Kapolres Binjai, AKBP Ferio Sano Ginting, saat dikonfirmasi wartawan melalui Kasi Humas, Iptu Junaidi, via sambungan telepon seluler, Jumat (29/04/2022) sore.
Dikatakan Junaidi, sebelum meninggal dunia, sekira pukul 13.30 WIB, Abdul Jaya awalnya singgal di salah satu rumah makan dikawasan itu bermaksud makan siang. Korban ditekahui mengendarai becak bermotor BK 4843 QI bermuatan batok kelapa.
Setelah memesan memesan makanan dan teh manis kepada Amiruddin (31), selaku pemilik rumah makan, Abdul Jaya lantas beranjak menuju kamar mandi bermaksud buang air kecil.
Setelah lama menunggu karena Abdup. jaya tidak kunjung kembali, Amiruddin berinisiatif menuju kamar mandi untuk memanggil korban. Nahas dia justru mendapati korban sudah terlentang di lantai dekat kamar mandi, namun dalam kondisi masih bergerak.
Menyadari hal itu, Amiruddin bergegas memanggil beberapa tetangganya dan bersama-sama menolong Abdul Jaya. Malangnya, korban sudah dalam kondisi sudah meninggal dunia.
Segera saja informasi meninggalnya Abdul Jaya dilaporkan warga kepada aparatur Desa Pasarenam Namoterasi, untuk selanjutnya diteruskan kepada personel Polsek Seibingai.
Sebaliknya, begitu menerima informasi penemuan mayat, Kapolsek Seibingai, AKP Japaris Peranginangin, dan beberapa angggotanya segera tiba di lokasi kejadian. Setelah mengumpulkan sejumlah barang bukti dan dokumentasi visual, jenazah korban kemidian dibawa menuju Puskesmas Namoukur.
“Penyebab kematian korban diduga dikarenakan faktor gangguan kesehatan. Sebab dari hasil visum luar, pertugas medis Puskesmas Namoukur mengaku tidak menemukan tanda kekerasan pada jenazahnya,” terang Junaidi.
“Dugaan ini bahkan semakin kuat, karena berdasarkan keterangan adik korban bernama Rudi Irawan, selama ini kakaknya itu memang mengidap sakit hepatitis,” sambungnya.
(Andi)




