SumateraPost, Binjai – Ratusan penonton memadati penayangan perdana film “Ngeri-Ngeri Sedap” di Cinepolis Binjai Mall, Kota Binjai, Sumatera Utara, Senin (30/05/2022) siang.
Warga Kota Binjai bahkan sangat antusias mengikuti sesi Meet and Greet Film Ngeri-Ngeri Sedap di Atrium Binjai Mall, dalam acara yang dipandu oleh Komika, Oki Rengga.
Kegiatan ini merupakan sesi pembuka penayangan perdana Film Ngeri-Ngeri. Sedap di Kota Binjai, sekaligus rangkaian roadshow di Sumatera yang dimulai sejak 27 Mei hingga 1 Juni 2022.
Turut hadir menyapa publik Kota Binjai, sang sutradara, Bene Dion Rakagukguk, serta empat pemeran utama film Ngeri-Ngeri Sedap, yakni Boris Bokir Manullang, Gita Bhebhita Butarbutar, Lolox, dan Tika Panggabean.
“Alhamdulillah, bisa nonton dan ketemu langsung sama artis-artisnya. Dan terus terang, ceritanya itu sangat menarik dan juga lucu. Betul-betul menggambarkan kehidupan orang Batak,” ujar Sinta (19), salah seorang penonton.
Film Ngeri-Ngeri Sedap sendiri adalah karya perdana rumah produksi Imajinari yang bekerjasama dengan Visionari Film Fun. Film berdurasi 114 menit ini akan ditayangkan secara nasional mulai 2 Juni 2022 mendatang.
Dibintangi Boris Bokir Manullang, Gita Bhebhita Butarbutar, Lolox, Indra Jegel, Tika Panggabean, dan Arswendy Beningswara Nasution, film drama komedi ini mengisahkan kehidupan keluarga Batak yang tinggal di tepian Danau Toba, Sumatera Utara.
Diceritakan dalam film ini, Pak Domu (Arswendy Beningswara Nasution) dan istrinya Mak Domu (Tika Panggabean), yang tinggal bersama anak perempuan mereka, Sarma (Gita Bhebhita Butarbutar), ingin sekali melihat ketiga anak laki-laki mereka, Domu (Boris Bokir Manullang), Gabe (Lolox), dan Sahat (Indra Jegel), yang sudah lama merantau di luar kota, pulang ke kampung halaman mereka untuk dapat menghadiri acara adat “Sulang-Sulang Pahompu”.
Hanya saja Domu, Gabe, dan Sahat, justru enggan pulang ke rumah mereka karena hubungan ketiganya dengan sang ayah relatif tidak harmonis.
Alhasil, Pak Domu dan Mak Domu pun bermufakat dengan berpura-pura bertengkar dan ingin bercerai, demi mendapatkan perhatian dari Domu, Gabe, dan Sahat, agar mereka bertiga bersedia pulang kampung.
Siasat suami-istri yang terkesan aneh ini tentu saja membuat cerita dalam film Ngeri-Ngeri Sedap menjadi menarik. Sebaliknya, sisi humanis yang dibumbui dengan unsur komedi, membuat cerita yang disuguhkan kian seru.
Menurut Bene Dion Rajagukguk, sang sutradara, ide membuat film Ngeri-Ngeri Sedap sebenarnya muncul sejak 2014 silam. Namun baru dapat terealisasi di 2022, dengan mengambil lokasi syuting di Balige, Sumatera Utara.
“Kenapa yang kita angkat itu budaya dan kehidupan orang Batak? Ya, karena penggagas film dan semua pemerannya orang Batak. Bahkan ide dan inspirasi membuat film ini muncul pas kita pulang kampung ke Medan,” terangnya.
Dia turut berharap, pesan moral yang disampaikan melalui film Ngeri-Ngeri Sedap dapat diterima oleh publik, serta memicu pembuatan film-film sejenis yang mengangkat tema kearifan lokal dan kehidupan sosial masyarakat tradisional Indonesia. (andi)




