Sumaterapost.co | Binjai – Isu miring terkait indikasi terjadinya kecurangan yang dilakukan Pengkot Perbasi Binjai terkait seleksi pemain untuk diikutsertakan pada Kejurda Basket Sumatera Utara 2022 terus mengemuka di publik.
Tak khayal Ketua Tim Seleksi Pemain, Jordan Biondi, angkat bicara. Dia pun membantah indikasi kecurangan yang disampaikan Pelatih Klub Basket Birata Binjai, Ricky. Menurutnya tudingan itu tidak mendasar dan justru mencederai semangat fairplay dalam olahraga.
“Saya kira dia harus lebih arif dan bijaksana menyikapi persoalan ini. Apalagi dia itu pelatih yang seharusnya jadi panutan pemain,” ungkap Jordan, dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa, (13/09/2022) malam.
Dikatakannya, proses seleksi pemain yang dilakukan Pengkot Perbasi Binjai sebenarnya sudah terlaksana dengan optimal dan sistematis. Apalagi keputusan untuk mengeliminasi atau menetapkan pemain merupakan hak mutlak Pengkot Perbasi Binjai.
“Soal pemilihan pemain di kategori 3×3 KU-16 putra yang dia permasalahkan itu, kita memang sempat dilema. Apalagi kemampuan setiap pemain relatif sama. Di sisi lain kita juga kurang berkoordinasi dengan pengcab. Makanya di akhir keputusan terjadi perubahan. Sebab kita menilai, ada pemain yang lebih siap secara mental,” terang Jordan.
Atas dasar itu pula, dia sangat menyayangkan sikap Pelatih Klub Basket Birata Binjai, Ricky, karena terkesan memojokan Pengkot Perbasi Binjai, sehubungan pencoretan salah seorang pemain binaannya pada Seleksi Kejurda Basket Sumatera Utara 2022.
Apalagi menurut Jordan, Ricky juga dianggap memprovokasi pemain binaannya yang telah lolos seleksi agar mundur dari keikutsertaannya di Kejurda Basket Sumatera Utara 2022 untuk kategori pertandingan 5×5 KU-15 putri.
“Seharusnya dia tidak boleh begitu. Sebab pemain juga punya hak untuk tampil dan mengukir prestasi. Artinya, jangan gara-gara sentimen pribadi, pemain justru dikorbankan. Padahal yang kita pertaruhkan di sini nama baik Kota Binjai,” serunya.
Menyikapi persoalan ini, Jordan mengaku akan berkonsultasi dengan Ketua dan jajaran Pengurus Pengkot Perbasi Binjai, termasuk dengan Pengprov Perbasi Sumatera Utara, guna memberikan teguran atau sanksi bagi pelatih maupun pemain yang dinilai tidak loyal dan tidak disiplin.
“Tentu saja akan ada teguran. Kepada si pelatih, bisa saja kita usulkan pembekuan lisensi kepelatihannya. Sedangkan untuk pemain, sanksi terberatnya mereka tidak lagi diibatkan atau direkomendasikan mengikuti suatu kompetisi,” tukas Jordan.
(Andi)




