Sumaterapost.co | Pringsewu – Rahayu Riyanto Pamungkas; “Satu Pekon Satu Sekolah Lansia, mudah-mudahan ini bisa menjadi program pemerintah kabupaten Pringsewu guna menjadi motivasi bagi para lansia untuk lebih bersemangat dan termotivasi mengisi hari-harinya berkreasi dan berinovasi, demikan dikatakan Ny. Rahayu Sri Astutik Riyanto Pamungkas Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Pringsewu dalam sambutannya pada peringatan hari Kartini yang diselengarakan oleh LKS Al-Wustho Pringsewu Timur bekerjasama dengan JPCI – FSGM Indonesia, di Griya Anselma, Sabtu, (26/4).
Ny. Rahayu Riyanto yang didampingi, Anggota Pokja 1 dan 2 Tim Penggerak PKK Kabupaten Pringsewu, Mutmainah, dan Ari Utaminingsih, mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Paus Fransiskus, “Semoga amal ibadahnya dterima ditempat yang mulia di sisi Tuhan Yang Maha Esa, semoga apa yang menjadi amal beliau bisa menjadi bekal dan pelajaran bagi kita semua”
Lebih lanjut dikatakan Ny. Rahayu Riyanto, dengan adanya LKS Al-Wustho ini mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua, karena semakin karya atau perbuatan kita diterima oleh orang lain dan apalagi tujuan kita untuk berbakti kepada Tuhan, itu dengan sendirinya akan membuat hati kita berbahagia. Walau sudah kaki – kaki nini-nini tetapi masih semangat untuk melakukan sesuatu perbuatan baik bermanfaat bagi orang lain setidaknya untuk keluarga, “Saya sering mengatakan, jika kita mungkin tidak bisa bermanfaat untuk orang lain, paling tidak kita tidak membebani orang lain, semoga kegiatan ini bisa ditularkan ke desa-desa yang lain, dengan semangat persatuan dan persamaan, guna membangun kabupaten Pringsewu yang lebih baik.”ungkap Ny. Rahayu Riyanto.
Pada peringatan hari Kartini Sekolah Lansia Al-Wustho,yang bekerjasama dengan JPCI – FSGM Indonesia , diawali dengan peragaan ketrampilan home industri membuat piring dan tas dari bahan-bahan koran bekas, dilanjutkan dengan peragaan fashion Show diikuti kurang lebih 30 peserta usia lanjut yang tergabung dalam sekolah lansia Al-Wustho Pringsewu Selatan.
Sementara itu, Koordinator JPCI – FSGM Indonesia, Sr. M. Katarina mengapresiasi, kegiatan yang memberdayakan ibu-ibu kaum lansia untuk berkarya walau diusia lanjut, untuk tetap semangat. Suster M. Katarina jua berharap, kegiatan yang dimotori oleh LKS Al-Wustho Pringsewu selatan ini bisa berkembang ke desa-desa lainnya dan mendapat dukungan dari Pemerintah daerah Pringsewu.
Dikatakan Suster M. katarina, JPCI adalah singkatan dari Keadilan, Perdamaian, dan Keutuhan Ciptaan (Justice, Peace and Integrity of Creation). Ini adalah nilai-nilai dan semangat hidup yang diusung oleh banyak lembaga keagamaan dan organisasi non-pemerintah yang berupaya untuk menciptakan dunia yang lebih adil, damai, dan berkelanjutan, “Kami siap bekerjasama, guna membangun nilai-niai semangat hidup, terkhusus Sekolah lansia”kata Suster M. katarina yang aktif di Jaringan Masyarakat Menentang Perdagangan Orang (JMPPO).
Setelah kegiatan, berlangsung Ny. Rahayu Riyanto beserta para peserta sekolah lansia, keliling ke halaman dan ruangan Griya Anselma, melihat tanaman organic, dan pembuatan pupuk organik, yang dikelolala oleh JPIC _ FSGM kabupaten Pringsewu. (ndy)