DALAM Rangka memperingari Hari Lahir Tjimande Tari Kolot Karuhun Banten Indonesia (TTKKBI) yang ke-2 Tahun nya pada tahun 2025 ini, jajaran pengurus dan anggota TTKKBI Provinsi Lampung hadir dan ikut memeriahkan acara tersebut dengan suka cita.
Rombongan TTKKBI Provinsi Lampung dikomandoi oleh Ketua Provinsi Lampung yakni H. Tb. Hengki Malonda, SH didampingi oleh Sekretaris Lukman Hakim, Tb. Mahardika (Kota Bandar Lampung), Hasan Dera (Lampung Selatan), Herwansyah (Tanggamus) serta anggota TTKKBI dari kabupaten/kota yang berjumlah kurang lebih Tujuh Puluh Lima Orang.
Ketua TTKKBI Provinsi Lampung H.Tb Hengki Malonda mengungkapkan perayaan Hari Lahir TTKKBI Pusat dirayakan di Kota Serang Banten (18 Oktober 2025). Selain dari Lampung hadir pula pengurus TTKKBI dari Bekasi, Depok dan Kabupaten/Kota lainnya.
Ketua Umum TTKKBI Pusat H. Tb Arif Hidayat mengatakan tujuan memperingati Hari Lahir TTKKBI selain untuk merayakan hari jadi organisasi TTKKBI yang berhaluan seni budaya asli Banten Indonesia, juga dimaksudkan untuk mempererat silaturahmi dan menjunjung tinggi nilai persaudaraan dan pelestarian seni budaya asli Indonesia.
“Bukan sekedar perayaan saja, namun yang lebih penting adalah mempererat persaudaraan dengan saling bertatap muka serta memperkuat pelestarian seni budaya Banten Indonesia,” kata Tb Arif Hidayat.
Dia juga menuturkan momen peringatan Hari Lahir TTKKBI yang ke-2 Tahun ini, seluruh anggota dan pengurus yang hadir dapat bertemu langsung dengan para sesepuh serta para pendekar dan ulama.
“Ruang dan waktu yang tepat untuk menyapa dan berkenalan dengan para sesepuh dan pendiri seni budaya Banten Indonesia yang merupakan warisan nenek moyang kita,” tambah Arif Hidayat.
Adapun acara peringatan Hari Lahir TTKKBI yang ke-2 Tahun diisi dengan berbagai macam acara antara lain yakni ;
Pemotongan nasi tumpeng, atraksi pencak silat, Kemudian dilanjutkan dengan ritual keceran (merupakan tradisi khas TTKKBI) yang hingga kita tetap lestari sebagai bentuk penghormatan kepada para ‘karuhun’ (leluhur) dan para guru silat/pendekar besar dahulu.
“Ritual ini yang tidak ada di organisasi lain selain TTKKBI. Tradisi ini menggambarkan rasa syukur dan terima kasih kita kepada pini sepuh, persaudaraan dan kebulatan tekad untuk menjaga dan merawat warisan budaya secara turun temurun hingga ke anak cucu kita,” terang Hengki Malonda saat diwawancarai media online ini.
Sebelum acara selesai, Hari Lahir TTKKBI juga dilengkapi dengan Tradisi Rujakan Cimande. Rujakan Cimande merupakan ritual yang diartikan sebagai perlambang rasa kebersamaan serta keteguhan hati saat menghadapi suka dan duka dalam perjuangan yang suci,” papar Hengki Malonda.
Dirinya menutup perbincangan dengan mohon doa karena rombongan TTKKBI Lampung sedang dalam perjalanan kembali ke Lampung.
“Titip doa ya buat kami semua agar selamat sampai di Lampung. Rombongan sedang naik kapal penyeberangan Selat Sunda. Insya Allah kita sehat dan bersua kembali di Lampung,” ucap Hengki Malonda.(One’)




