Sumaterapost.co, Medan-Memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW berarti menambah rasa syukur kepada Allah SWT atas kelahiran Muhammad junjungan alam.
“Bukan cuma itu siapa yang.memperingati hari kelahiran Muhammad, berarti mencintai Rasulullah,” kata Ustad H Nazrul Fakhri, MA dalam tausiahnya pada peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di Masjid Al Mukhlisin Jalan Bakti, Kelurahan Tanjung Gusta Medan Helvetia, Minggu 23/10/2021.
Turut hadir pada perayaan hari kelahiran nabi itu Ketua Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Al Mukhlisin, Dr H Maswandi,SH,M Hum, Wakil H Jalal, Sekretaris Sutikno, Bendahara Ir H Hasmi Adami, para pengurus dan Imam Masjid Al Mukhlisin Muhammad Ikhsan.
Ustad Nazrul Fakhri menegaskan memperingati hari kelahiran nabi, bukan bid ah karena bukan ibadah, tetapi merupakan kegiatan muamalah dan tidak dilarang dalam agama..
Lantas timbul pertanyaan, kenapa oara sahabat maupun tabik tabiin tidak memperingati hari kelahiran Muhammad ? Karena ketika itu para sahabat sudah bersama Rasulullah. Begitu pula kaum muslimin lainnya hidup di zaman Rasulullah SWT.
“Sementara perjalanan hidup kita jauh atau 1400 sekian hijriah. Wajah nabi pun kita tidak melihat berbeda dengan umat di zaman Rasulullah. Karena itu sudah sepantasnya kita senantiasa.mengenang, mencintai Rasulullah. Bayangkan betapa beratnya perjuangan Muhammad demi umatnya. Betapa besar dan dalamnya cinta Rasul kepada kita.Salahkah kita mengenang dan mencintai beliau” tanya Nazrul Fakhri pada acara dipadati jemaah subuh itu.
Ustad melukiskan umat Islam yang.mencintai Rasul selalu.berusaha meneladani perilaku kehidupan Rasulullah. “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah.(QS: Al Ahzab Ayat 21)
Dalam kesempatan itu ustad juga mengingatkan para jemaah agar memperbanyak salawat kepada Rasulullah SAW. Karena dengan berselawat itu membuat hati tenang sekaligus mendapat syafaat di yaumil.makhsyar kelak.
Sebelumnya Ketua BKM Al.Mukhlisin dalam sambutannya mengatakan BKM terus berupaya meningkatkan pelayanam kepada para jemaah dengan sebaik-baiknya.
“Karena melalui pelayanan prima ini,.para.jemaah kian nyaman beribadah sehingga masjid atau rumah Allah ini semakin makmur. Hal ini bisa tercapai atas kerjasama yang baik antara sesama pengurus BKM maupun para jemaah sekalian,” ujar Buya, panggilan akrab Maswandi.
Masjid lanjut Buya harus menjadi sebuah instrumen untuk meningkat aktivitas di.masjid. Seperti sekarang Masjid Al.Mukhlisin menggerakkan ekonomi syariah bagi jemaah melalui Badan Usaha Milik Masjid (BUMM) yang terletak di samping masjid.
“BUMM ini menyediakan aneka bahan kebutuhan pokok. Siapa pun yang berbelanja di BUMM ini dengan sendirinya sudah berinfaq untuk masjid. Kita berharap masjid masjid lain juga dapat menggerakkan ekonomi syariah,” pinta Buya Maswandi.(tiar)




