Sumaterapost.co | Pringsewu – Pekan Olahraga Provinsi Lampung (Porprov) yang rencananya akan di gelar tahun ini, Cabang Olahraga (Cabor) peserta Porprov Lampung mulai mempersiapkan atletnya mengikuti assessment yang diselenggarakan KONI Kabupaten Pringsewu dimulai, Rabu – Kamis (25-26/5) di Gor Mini Pringsewu.
Beberapa atlet saat mengikuti assessment yang diselenggarakan KONI Pringsewu, mengatakan optimis akan sabet medali emas dalam Porprov Lampung, diantaranya di sampaikan oleh Nimas Lalyana atlet Dance Sport Kabupaten Pringsewu, mengatakan, dengan mengikuti assessment ini bisa mengukur kemampuan dan kesiapan mentalnya mewakili Kabupaten Pringsewu untuk ikut berlaga di Porprov Lampung.
Nimas Lalyana, mengatakan, jika dirinya dan 3 rekannya yang mengikuti assessment optimis di Porprov Lampung nanti akan menyabet Medali Emas, ungkapnya.
Senada dengan Fredian Yuli Aji Tia, atlet Tenis Meja PTMSI, mengikuti assesment ini akan menunjukkan jati dirinya sebagai atlet Tenis Meja, sebagai putra Pringsewu, dan berharap Pringsewu tidak akan bon atlet.
Atlet Panjat Tebing Kabupaten Pringsewu, Rudi Hartono di sela-sela assessment, menyatakan, akan tunjukan dengan kemampuan panjat tebing akan sabet medali emas, akan buktikan Kabupaten Pringsewu dengan atlet putra Pringsewu tanpa Bon atlet bisa berprestasi di laga Porprov Lampung, ujarnya.
Bidang Bimpres KONI Lampung yang juga sebagai salah satu Tim Assesor Assessment Atlet Kabupaten Pringsewu, Suwarli, mengatakan, Sport Science sangat diperlukan untuk mengembangkan performa atlet khususnya fisik, teknik, taktik dan psikis. Namun sayangnya, masih banyak pelatih tidak mau menerapkan sport science yang dapat digunakan untuk melakukan identifikasi bakat dan penentuan sasaran, sebagai bahan untuk memberikan motivasi, dan tidak semua cabang dapat diukur dengan alat yang sama, dan masing – masing mempunyai keunikan tersendiri.
“Tanpa memanfaatkan sport science, prestasi olahraga maka akan terus tertinggal” ungkap Suwarli.
Ditambahkan Suwarli, “Hingga kini masih ada pelatih yang menganggap iptek hanya sebagai bumbu olahraga. Padahal, iptek harus dijadikan sebagai bahan baku untuk pencapaian prestasi olahraga,” ujar Suwarli.
(Andoyo)




