Sumaterapost.co | Pringsewu – Petani di Kabupaten Pringsewu menjerit karena kekurangan air dan terancam gagal panen, padahal satu bulan lagi padi siap dipanen.
Seperempat hektar butuh 100.000 (seratus ribu liter air) untuk satu kali ngecor, dan butuh 3 kali ngecor sampai panen. ‘Kami petani terpaksa beli air menggunakan mobil tangki, satu kali ngecor sebanyak 20 tangki mobil dengan kapasitas satu tangki mobil 5 ribu liter air, dengan harga Rp 125.000 pertangki” ujar Wantoro salah satu petani di Pekon Pajaresuk.
Dikatakan Wantoro, total yang dibutuhkan hingga panen Rp 7.500.000 (tujuh juta lima ratus ribu rupiah), jika dibilang rugi kami rugi, dari pada tidak panen, ujar Wantoro.
“Kami pasrah, irigasi kering, musim hujanpun masih kekurangan air karena irigasi kurang lancar, apa lagi musim kemarau ini, ujar Sigit petani air yang merasakan hal yang sama kekurangan air untuk sawahnya.
Menurut sigit, ada sumur bor beberapa titik namun airnya tidak ada, mesin airpun tidak bermanfaat,ujarnya.
Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Pringsewu, Maryanto, saat dimintai pendapat,mengatakan, jika ada petani yang kekurangan air bisa menghubungi penyuluh pertanian terdekat untuk dibantu solusi peminjaman mesin air, ujarnya (andoyo).




