Sumaterapost.co | Sergai – Sejumlah petani di beberapa Kecamatan di kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) Provinsi Sumatera Utara ( Sumut), resah karena kelangkaan pupuk subsidi.
Terkait hal ini, Kepala gudang lini III PT Pupuk Indonesia Grub Kabupaten Sergai, Fachruf Afdalah menyebutkan, ada 6 distributor yang mengambil pupuk digudang ini yaitu, CV Kas, CV BAS, KSU Tujuh Naga Mas, CV Tani Mulia, CV Adel Jaya dan PT. Petro Sida Jaya. Namun pengambilan mereka sesuai Sales Order (SO).
Selanjutnya kata Fachruf, Keenam distributor itulah yang yang kemudian menyalurkan pupuk subsidi ke kios kios sesuai Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
“Mereka datang bawa surat SO kita cek melalui aplikasi, penyerahan pupuk itu pun sesuai dengan yang dibutuhkan. Sementara tugas kita di gudang ini adalah sebagai pelayan distributor dan melayani pengambilan sesuai Sales Order, kalau yang menyalurkan itu distributor.yang ada di Sergei. Jadi jangan salah menilai, karena pihak kita bukan sebagai penyalur pupuk,” ujar Fachruf kepada Sumaterapost.co Senin, (4/7/2022).
Menurut Fachruf, hari ini ada sebanyak 337 ton pupuk jenis Ponska yang menumpuk di gudang lini III PT Pupuk Indonesia Grub di Desa Firdaus, Kabupaten Serdang Bedagai,( Sumut).
“Pada hari ini ada 337 ton pupuk subsidi jenis Phonska yang ada di gudang kita. Kalau Phonska banyak namun kalau untuk Urea tidak di sini,” terang Fachruf.
Lebih jelas dikatakan Fachruf, sejauh ini alokasi pupuk dari pemerintah terus datang. Hanya saja, tidak semua jenis pupuk subsidi tersedia di sana.
“Kalau Phonska banyak namun untuk pupuk seperti ZA dan SP dan organik memang sudah tidak ada sejak tanggal 30 Juli kemarin,” sambung dia.
“Yang penting kita tau mereka punya DO, karena kita hanya melayani mereka yang ada DO. Contoh mereka punya DO dengan kapasitas 20 ton kita hanya melayani itu tidak bisa lebih. Karena kan mereka punya kios, jadi kita berikan setelah itu kita tidak tau mereka apakan itu,” kata dia.
Sebelumnya, sejumlah petani di Kabupaten Sergai mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk baik pupuk subsidi dan non subsidi. Hal itu telah terjadi sejak beberapa bulan di beberapa Kecamatan di Sergai.
“Sudah sejak beberapa bulan memang kita sulit mau dapat pupuk disini. Apalagi pupuk subsidi kita tidak bisa membeli,” kata Arizona Purba salah seorang petani di Kecamatan Spis Spis, Kabupaten Sergai ketika dikonfirmasi, Minggu 3 Juli 2022
Menurut Arizona mengatakan, para petani sampai harus rela membeli pupuk keluar kota seperti Kabupaten Simalungun dan Kota Pematangsiantar.
“Ya kami harus beli pupuk itu kadang di Simalungun kadang kita pesan dari Kota Siantar. Tapi kan itu jauh ya, kadang kita sulit juga kalau sampai jauh jauh hanya mau beli pupuk pasti biaya jauh lebih mahal,” imbuhnya.
Sementara di sejumlah Kecamatan di Kabupaten Sergai saat ini tengah memasuki musim tanam padi. Saat inilah dimana para petani juga memerlukan pupuk untuk tanamannya.
Wagirin salah satu petani mengatakan biasanya mereka melakukan pemupukan pertama beberapa hari usai penyemaian bibit padi.
“Biasa ini kami sudah selesai (traktor) lahan, kita semai bibit. Tak lama lagi baru masuk pemupukan pertama. Tapi ya begitu tidak semua petani bisa dapat pupuk subsidi,” kata dia.
Jika kondisi sudah begitu, tak jarang petani harus rela membeli pupuk non subsidi meski terpaut harga yang lebih tinggi.
“Ya mau tidak mau kita belik pupuk yang non subsidi tapi itu pun kadang kadang tidak bisa langsung dapat juga,” ujarnya.
Untuk itu kami petani berharap agar pemerintah setempat cepat merespon keluhan petani di Kabupaten Sergei.
“Kita maunya pemerintah hadirlah melihat kesulitan para petani seperti kami ini,” pungkasnya.
(Bam16)




