Sumaterapost.co | Pringsewu – “Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah sudah rampung, isu dugaan Politik uang bagai ditelan bumi, Spanduk tegas yang di keluarkan oleh pihak Kepolisian peringatan kami tindak tegas politik uang dan identitas tidak digubris, hanya menjadi slogan saja di masyarakat, ini harus menjadi sebuah evaluasi bersama menciptakan pemerintahan yang bersih”kata Muhlasin Ketua Serikat Petani Indonesia (SPI) Propinsi Lampung.
Banyak anggota kami yang bercerita menerima serangan fajar dari para calon, namun tidak berani mengungkapkan, walau sudah ada himbauan tegas dari aparat kepolisian, namun himbauan itu tak di gubris justru di tertawakan, karena hingga pilkada usai, pihak kepolisian maupun bawaslu tidak bisa tangkap tangan walau dugaan politik uang tidak dirahasiakan lagi, ungkap aktivis yang akrab dipanggil dengan mbah Muhlasin.
Senada dengan mantan Rektor UMPRI yang juga mantan ketua Pemekaran Kabupaten Pringsewu, hanya bisa prihatin, diakui dan tidak diakui isu dugaan politik uang dalam pilkada tidak asing lagi di telinga semua, bahkan masyarakatpun enggan melaporkan, ini harus menjadi evaluasi bagi penegakan hukum pemilu, ujar Wanawir AM.M.M.
Berbeda dengan ungkapan Ketua Bawaslu Kabupaten Pringsewu, Suprondi, saat dikonfirmasi tentang dugaan politik uang mengakatan, laporkan kepada kami jika ada pasti akan kami proses sesuai aturan yang berlaku, ujarnya.
Hasil telusur dari Sumaterapost.co. luar biasa dugaan money politik, bahkan banyak warga mengakui dan berceritera dalam satu keluarga bahkan menerima semua, amplop yang berisikan Rp 100.000,- namun sayangnya mereka enggan dan menolak bersaksi, dan minta namanya di rahasiakan.( ando).