Sumaterapost.co | Pringsewu – Pemilihan kepala Pekon di Kabupaten Pringsewu secara serentak 19 pekon di Kabupaten Pringsewu yang diselenggarakan, Rabu (18/5) dengan e-Voting merupakan kemajuan di era teknologi informasi.
Namun disisi lain tidak profesional SDM dan perangkatpun menjadi sorotan tajam dari berbagai elemen dan warga masyarakat, pasalnya banyak warga kecewa tidak menyalurkan hak pilihnya dikarenakan dampak dari human error perangkat e-voting yang digunakan untuk, pemilihan kepala pekon secara setentak di Kabupaten Pringsewu.
Dari data yang berhasil dihimpun, banyak warga yang mempunyai hak pilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) tidak hadir guna menyalurkan hak pilihnya, hal ini dikarenakan ketidak siapan sumber daya manusia penyelenggara maupun perangkat e-Voting yang eror, terkendala teknis sehingga banyak pemilih yang hadir di TPS pulang kembali karena jenuh menunggu berjam-jam.
Disamping itu juga pemilih dirugikan, diantaranya terjadi kegagalan input data dari DPT masuk ke e-taping dan data regristasi pemilih tidak sama.
Suara tidak sahpun jumlahnya banyak, tidak hanya di pemilihan secara manual, namun secara e-Voting suara tidak sahpun muncul, dikarenakan saat pemilih klik tombol mulai di bilik suara, selanjutnya tidak memilih calon selama 15 detik, maka aplikasi akan otomatis selesai menganggap suara kosong dan terekap tidak sah.
Hal ini terjadi karena kurangnya pemahaman warga menggunskan e-Voting.
Troubel dilapangan yang terjadi berarti alatnya yang bermasalah didukung tim teknisnya belum menguasai atau tidak paham perangkatnya. Ungkap Saiful Isnandar, salah satu akademisi STMIK Pringsewu, yang memahami tentang IT.
Senada dengan Rektor UMPRI Drs. H. Wanawir. sangat menyayangkan terjadinya kendala pada perangkat dan dan sumber daya manusianya, seharusnya jauh-jauh hari ada sosialisasi yang matang dari pemerintah daerah terhadap masyarakat tata cara pemungutan suara dengan e-Voting.
Pihak penyedia bukan hanya menyiapkan alat saja, namun bertanggung jawab juga terhadap SDM tim teknis di lapangan jika ada kendala.
“Tentunya dalam mensosialisasikan pihak pemerintah daerah bisa menggandeng perguruan tinggi yang ada di kabupaten Pringsewu ini,” jar Rektor UMPRI.
(Andoyo)