Sumaterapost.co | Tanggamus – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang di inisiasi oleh Presiden RI Prabowo Subianto kini telah berkembang di berbagai wilayah dalam penyalurannya. Namun, hal ini juga butuh Konsentrasi penuh untuk mewujudkan Program MBG yang akuntabel dalam menjalankan Prosedur Pendistribusian, baik Kesehatan, Kelayakan gizi dan Protein makanan serta Kebersihan Lingkungan.
Hal ini tentunya mudah bagi pemerintah dalam mengatur Dapur MBG yang sesuai dengan spesifikasi Standar Operasional Prosedur (SOP) agar tidak merugikan banyak orang di lingkungan sekitar. Namun, seiring berjalannya Program tersebut tentunya Pemerintah khususnya Kabupaten Tanggamus dapat mengawasi pelaksanaan kegiatan tersebut dalam lingkungan kesehatan nya.
Seperti yang terpantau oleh Tim Media, terdapat limbah cair yang mengalir kearah pemukiman warga serta Sekolahan tepatnya di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pekon Kedamaian Islamik Centre Kotaagung.
Salah satu Narasumber yang enggan disebut namanya menyampaikan kekhawatiran dampak lingkungan yang dinilai Jorok akibat Pengelolaan MBG tersebut.
“Limbah cair mengalir ke arah selokan warga tentunya menghasilkan bau yang menyengat, kita khawatir akan Gizi buruk akibat limbah tersebut, apalagi limbah mengalir ke arah Sekolah SMA NEGERI 2,”katanya, Kamis (09/10/2025).
Disisi lain, Berdasarkan hasil konfirmasi dari pihak Pemerintahan Pekon Kedamaian, salah satu Perangkat Desa/Pekon yang enggan disebutkan ada namanya menyampaikan dampak buruk adanya Dapur MBG tersebut.
“Keberadaan dapur MBG tersebut tidak memberikan dampak yang positif bagi masyarakat sekitar, terutama pada Badan Usaha milik Desa (Bumdes) Pekon Kedamaian yang bergerak dibidang usaha ayam petelur. Pihak pengelola malah tidak pernah sekalipun mengambil bahan-bahan kebutuhan yang ada di masyarakat dan BUMDES,”tuturnya.
Atas kejadian tersebut Tim masih mencoba menghubungi pihak pengelola SPPG untuk diklarifikasi lebih lanjut.
(Tim)




