Sumaterapost.co | Tanggamus – Akhir-akhir ini kerab dilanda hujan dengan intensitas tinggi. Imbasnya, koltur tanah menjadi labil menyebabkan banyak jalan rusak.
Perbaikan jalan berlubang ini dengan menggunakan metode tambal sulam. Metode ini sebagai langkah mengatasi jalan berlubang dan sebagai antisipasi meminimalisir terjadinya kecelakaan. Namun sangat disayangkan, kegiatan yang mengunakan APBD bernilai ratusan juta rupiah bahkan milyaran rupiah tak sebanding kualitasnya dengan jumlah dana yang dikeluarkan. Proyek jalan yang menghubungkan empat pekon yang dikerjakan di pekon Gedung Jambu, Kecamatan Kota Agung Barat saat ini sangat disayangkan. Baru satu tahun dikerjakan, tambal sulam sudah rusak lagi, dan diduga asal jadi.
Tokoh masyarakat setempat mengatakan, jika perbaikan jalan penghubung di empat pekon tersebut kurang lebih satu tahun guna memastikan keselamatan, kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat, khususnya para pengguna jalan yang melintas di jalan penghubung empat pekon, yaitu Pekon Gedung Jambu, Pulau Benawang, Pekon Maja dan Pekon Payung.
“Memang benar, bila salah satu pemicu jalan berlubang yakni curah hujan yang tinggi, kemudian menimbulkan genangan air sehingga mengikis sedimen aspal jalan dikarenakan buruknya kualitas aspal yang digunakan,”ujarnya dengan kesal.
Semetara salah satu masyarakat lain yang tidak mau namanya disebutkan, membenarkan.
“Baru kurang lebih satu tahun ini dikerjakan sudah berlubang lagi dan kualitasnya patut dipertanyakan,”ujarnya.
Selanjutnya Ia juga meminta kepada Awak Media untuk menyampaikan kepada pihak Dinas PUPR Kabupaten Tanggamus untuk menindak lanjuti permasalahan jalan yang menghubungkan empat pekon tersebut untuk segera memanggil pihak terkait untuk diberi sanksi/teguran agar jalan tersebut diperbaiki kembali terkait kualitas tambal sulamnya.
(SPI/HRN)




