Ogan Ilir – Ngerii!, Heboh di medsos diduga baru seumur jagung proyek pekerjaan tembok penahan tanah yang menggunakan dana Bangub Aspirasi DPRD Sumsel Partai Demokrat dengan nilai pagu 3,5 Miliar dan nilai kontrak 3,4 Miliar yang di kerjakan CV Mawar tanpa menggunakan Desain dari Dinas PUPR Kabupaten Ogan Ilir yang sudah di tenderkan, diduga dikerjakan asal jadi proyek yang baru umur satu minggu selesai dikerjakan Ambruk.
Menurut Kabid Bina Marga PUPR OI yang juga selaku PPK Eko Randi Satria, saat dikonfirmasi Kamis (14/12/23) menjelaskan, proyek tembok penahan tanah dengan pagu 3,5 Miliar dan nilai kontrak 3,4 Miliar yang dikerjakan CV Mawar menggunakan dana Bangub Aspirasi DPRD Provinsi Sumsel Partai Demokrat dan batas pekerjaan tersebut sampai 31 Desember 2023,”ucapnya.
Ia melanjutkan, untuk pekerjaan tersebut untung belum serah terima sama kita, dan semuanya belum kita bayarkan termasuk jaminan uang muka belum dibayar yang jelas belum ada sedikitpun yang kita bayarkan. Proyek tembok penahan tebing ini rubuh atau ambruk tersebut disebabkan karna curah hujan cukup tinggi mengakibatkan pergerakan tanah aktif, selama ini tidak aktif tanah.
Pekerjaan proyek tembok penahan tanah itu baru selesai lebih kurang satu minggu, nah kalau untuk panjang saya belum paham tapi lebih kurang sekitar 200 Meter panjangnya itu kalau tidak salah karna kami belum ngukur dan belum serah terima. Katanya pekerjaan yang di kerjakan sesuai dengan pubikasi, ya saya tanya dulu pengawasnya nanti salah, ya bener kurang lebih 200 meter,” kata pengawas pekerjaan tersebut.
“Jadi begini kalau masalah konstruksi, jadi kontruksi kami diawal itu lengkap pakai besi pakai ring balok pakai kolom pakai cerucup gelam pakai pondasi setempat cakar ayam.”jelas eko.
Nah jadi seharusnya peruntukannya kita melanjutkan yang lama, yang lama itu diteruskan kedepan sama segmen keduanya melanjutkan yang di teluk seruo yang samping mengarah ke Desa Burai sebelah kiri kalau dari sini dan kalau yang lama sebelah kanan nah itulah konstruksi yang kami buat pakai besi segala macam itu.
Karna bermasalah dengan yang punya tanah Safawi ribut dia cleam dak bisa di kerjakan pokoknya dak bisa dikerjakan semuanya tidak bisa dan tidak ada jalan keluar.
“Dan mungkin sang kontraktor belum ada pendekatan dengan pemilik tanah Safawi, safawi juga mengatakan jangan coba-coba kamu menggali tanah disitu yang lama saja belum diganti.
Untuk status tanah, sebenarnya itu punya pemerintah daerah kita, nah itulah kenapa dia cliem tanah itu dasarnya apa kita belum sampai kesana karna yang lama sudah bisa dibangun kenapa yang baru tidak bisa sedangkan kita mengambil galian pas setempat bukan mengambil kesana nah disitu. Akhirnya si pelaksana punya ide bangun diatas tembok penahan yang lama, memang kebenaran yang lama ini kurang tinggi tidak selevel dengan jalan dibawah jauh kan.
Saya sudah bicarakan, perencanaan kita ini sebenarnya melanjutkan kalau kamu tarok diatas itu nanti pekerjaan yang lama Ambruk otomatis, karna saya tidak tau sejarah pembuatan yang lama ini bagaimana katanya tahun 2019 kekuatannya saya tidak tau kan. Ya barang ini nimpa yang lama, sekarang ini posisi dibawa ini banyak yang sudah bolong sudah gantung. Nah jadi dia ini ngomong tidak pak ini bisa, bicaranya begitu, jadi ini yang lama dan ini yang baru.
Jadi kata saya Begini saja logikanya nanti terguling untuk menahan beban dia saja gak kuat maka akan kita beban ni lagi mungkin ini akan terguling. Jawabnya idak pak kita hitung gaya gulingya kata tim pelaksananya fortim tim tehnisnya kata dia, ya sudah hitunglah kalau memang begitu kata kamu. Ok taroklah hitungan dia ini masuk gaya guling ya itu.
“Nah begini kalau memang kamu kekeh mau ngerjakan pekerjaan dasar dengan gaya guling yang kamu hitung kerjakan, cuma kalau terjadi apa-apa kamu harus sanggup memperbaiki.”kata saya ngomong sama fortim mereka itu.”
Tembok Penahan Tanah Ambrol Dana Aspirasi DPRD Provinsi Sumsel Karna waktu pelaksanaan ya juga sudah mepet dan dikerjakanlah pekerjaan tersebut dengan cara mereka dan tidak menggunakan perencanaan dari Dinas PUPR yang sudah kita buat dan sudah kita tenderkan. Jadi mereka menggunakan versi mereka sendiri dan ahirnya hujan yang cujup deras dan sering, pekerjaan pun selesai rampung dikerjakan turun hujan ambruk lah pekerjaan tembok penahan tanah tersebut. Nah kalau mau untung besar allahhualam itu dak tau kita, pejerjaan yang lama itu di galinya dicerucupnyo tapi dia tidak pakai besi dan tingginya juga tidak sampai dua meter, tapi perencanaan dari Dinas PUPR untuk ketinggian dua meter setengah semua pakai besi.
“Nah kalau punya mereka itu paling tinggi satu meter, yang menjadi masalah ini karna tembok penahan yang lama tidak sanggup menahan beban lagi saat situasi basah dan mungkin kalau kering yang lama sanggup, dan ketika curah hujan tinggi tanah ini aktif mulai bergerak mulai mau madat kena desakan tanah maka amruklah tembok penahan tanah yang dikerjakan menurut versi mereka. Dua hari yang lalu mereka datang ke kantor kita ngajak berembuk, jadi kita berdiskusi lagi nah ini hitungan kamu apa adanya jadi bagaimana pak, tidak ada yang jelas kamu balik asal lagi.
Ya kalau mereka kekurangan waktu kita gunakan adendum waktu, adendum waktu juga hanya 50 hari kerja dengan konsekwensi mereka kena denda ya pasti rugi.
Kalau nurut dan menggunakan hitungan dari dinas kita dari awal tidak mungkin ini akan terjadi, karna sudah kita ingatkan dari awal makanya mereka tidak bisa omong lagi. Sekarang tinggal kamu beneri dan kalau tidak kamu beneri termasuk timbunan tanah tidak akan dibayarkan dan kamu putus kontrak kalau tidak dikerjakan. Ya mungkin tuhan tahu kita niat baik tiba-tiba ditunjukkan jalan seperti ini dan kami juga belum tandatangan pembayaran proyek tersebut sudah roboh, dan seandainya sudah serah terima bagaimana coba walaupun saya cuap-cuap apapun masih tetap salah kami dan tetap kami terima.
“Sekarang kamu perbaikkilah pakai desain dinas yang sudah di tenderkan itu yang tingginya 2,5-2,80 meter itulah desain dari dinas pupr, dari kamu nawar sudah ada desain yang di buat dari dinas. Nah untuk yang belom roboh kamu kasih kekuatan dan kamu punya tim tehnis hitunglah kekuatannya kek mana, nanti kami koreksi dan saya takut salah juga. Kalau bisa roboh semuanya ya roboh semua, agar bisa diperbaiki dengan desain yang di buat resmi dari Dinas PUPR agar lebih kuat dari pada melanjutkan dengan desain mereka.”ungkap PPK PUPR Ogan Ilir Eko kepada awak media.”
Demikian Kabar Laporan Jurnalis Ogan Ilir-Sumsel




