Sumaterapost.co | Bogor – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di semua tingkatan pendidikan di Kota Bogor dihentikan sementara. Menyusul peningkatan tertular varian baru Omicron terjadi peningkatan cukup tinggi dengan penularan cepat sekali.
“Untuk sementara PTM di hentikan sementara, termasuk menutup teman taman dan tempat lain yang berpotensi terjadi penularan,” kata Walikota Bima Arya dalam Chanel YouTube Rabu (2/2/2022)
Walikota Bogor Bima Arya mengatakan, kluster terbesar saat ini adalah Kluster keluarga dan liat kota. Data menunjukan terjadi lonjakan kasus Covid-19 di kota hujan cukup signifikan. Perhari tembus di angka 45 kasus.
“Lonjakannya eksponensial, melampaui prediksi yang dilakukan oleh kita. Jadi, seharusnya di atas 100 (kasus per hari) baru Februari, tapi ternyata kemarin sudah 115 kasus,” ungkap Bima.
Satgas Covid-19 Kota Bogor mengambil langkah cepat untuk membendung penularan virus ini. “Kami menyepakati untuk mendorong konversi dari tempat tidur di rumah sakit agar bisa cukup tersedia bagi pasien-pasien Covid. Kedua, tidak semua harus dirawat di RS, hanya gejala sedang atau berat dan pasien yang memiliki komorbi,” kata dia.
Ketiga, lanjutnya, akan diperkuat sistem pemantauan warga yang isolasi mandiri. “Ada aplikasi telemedicine yang kita bangun. Kemudian pemantauan isoman melalui Puskesmas dan relawan,” ujarnya.
Langkah lain, mempercepat akselerasi vaksinasi bagi anak-anak pada dosis kedua, juga vaksin booster untuk tenaga pendidik dan masyarakat lainnya.
“Kami juga menyepakati untuk menunda PTM di semua tingkatan. Karena angkanya tinggi sekali, khawatir akan menyebar lagi. Sudah 45 pelajar terkonfirmasi Covid-19 belum lama ini,” ungkapnya. (Den)




