Sumaterapost.co | Lhokseumawe – Anggota Komite IV DPD RI asal Aceh, H. Sudirman yang akrab disapa Haji Uma menyampaikan sejumlah keluhan masyarakat terkait kualitas layanan perbankan daerah di Aceh. Hal itu disampaikan Haji Uma saat pertemuan bersama pihak Bank Indonesia (BI) Cabang Lhokseumawe, Senin, (27/12/2021).
Pertemuan itu dalam rangka kunjungan kerja pengawasan atas UU No. 3 Tahun 2004 Tentang Perubahan atas UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia dan menindaklanjuti sejumlah keluhan serta asiprasi masyarakat (nasabah).
Haji Uma menjelaskan bahwa beberapa waktu lalu banyak menerima keluhan masyarakat (nasabah) terkait seringnya terjadi kekosongan uang kas di Anjungan Tunai Mandiri (ATM), khususnya di Bank Syariah Indonesia (BSI).
“Terhambatnya proses transaksi keuangan (tarik tunai) karena kosongnya kas uang di ATM telah berdampak terhadap kelancaran aktifitas ekonomi serta pemenuhan kebutuhan masyarakat akan uang tunai yang digunakan untuk keperluan sehari-hari,” kata Haji Uma.
Selain itu, terangnya, keluhan sering kosongnya kas di ATM, masyarakat juga mengeluh tentang besarnya pemotongan biaya layanan pesan SMS banking Rp9500 untuk setiap pemberitahuan setelah transaksi termasuk biaya transfer Rp6500 per transaksi.
“Ini lengakuan warga, sebelum perbankan syariah di Aceh, biaya layanan pesan SMS banking yang dibebankan kepada nasabah hanya sebesar Rp. 1000. Maka kita berharap, pihak perbankan dapat memberi penjelasan kepada masyarakat terkait masalah ini,” harap Haji Uma.
Sementara itu, Kepala Bank Indonesia (BI) Cabang Lhokseumawe, Yukon Afrinaldo dihadapan Haji Uma berjanji akan segera menindaklanjuti sejumlah keluhan masyarakat (nasabah) yang disampaikan kepadanya.“Kita akan segera berkoordinasi dan menyurati Kantor Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Aceh sehingga bisa ditindaklanjuti keluhan nasabah yang telah disampaikan kepada Pak Sudirman,” pungkas Yukon Afrinaldo. (Raz)




