Kelompok 5 Rupa Semarang kembali hadir mengelar hajat pameran bersama. Helat pameran bertajuk: Ren – Ja – Na (Renjana) ditaja di TAN Artspace, Jalan Papanpayan 11 Semarang, 16 – 28 Februari 2025. Puluhan karya berukuran besar dan kecil dengan berbagai media, aliran bakal ditaja dalam pameran ini.
Menurut Goenarso sesepuh Kelompok 5 Rupa tajuk “Renjana” sendiri diusung merupakan bentuk dasar dan rasa cinta para anggota pada dunia seni rupa. Renjana adalah rasa hati Kelompok 5 Rupa pada jagat seni rupa pameran ini salah satu bentuk manifestasinya.
“Kosmologi Renjana adalah gairah, antusiasme, rasa semangat kami dalam menggeluti kreativitas berkarya rupa. Bagi Kelompok 5 Rupa pameran ini juga merupakan bentuk perayakan kegembiraan setelah berproses dan menyuguhkannya kepada khalayak sebagai pertanggungjawaban sebagai insan pekarya.
Dalam pameran bersama bertajuk :“Renjana” kali ini Kelompok 5 Rupa hadir dengan formasi baru terdiri dari Goenarso, Hary Laksono, Hari Titut, Djoko Susilo dan Hendriyanto. Pameran bersama in ijuga menjadi ajanguntuk menabalkan dua orang anggota baru kelompok ini yakni; Djoko Susilo dan Hendriyanto meski sebelumnya mereka pernah berkolaborasi tampil bareng.
Masing-masing pelukis akan menghadirkan keindahan karya visualnya dengan karakter dan langgam yang diugeminya. Ke depan harapannya para anggotanya makin kreatif dan bisa menginpirasi liyan untuk menghadirkan ide-ide baru dalam karya rupa yang bisa mewarnai dunia seni rupa Semarang.
Kehadiran Kelompok 5 Rupa yang lahir di era pandemi Covid – 19 tepatnya 24 Agustus 2021 ini punggawanya semula Goenarso, Giovani Susanto, Hary Laksono, Hari Titut, dan Yoyok Barakalloh.
Pada awal kehadiran kelompok 5 Rupa ggebrakannya cukup fenomenal karena hanya dalam hitungan separuh tahun pada titi mangsa tahun 2021 berhasil mengelar 5 kali pameran bersama.
Kehidupan berkesenian juga penuh dinamika seiring perjalanannya Giovanni Susanto dan Yoyok Barokalloh menetapkan pilihannya keluar Kelompok 5 Rupa untuk berkiprah solo karier dalam menapaki jagad seni rupa.
Kelompok 5 Rupa sendiri lahir berangkat dari sebuah obrolan santai di Resonet Café usai sebuah pameran bersama antara Giovanni Susanto, Goenarso, Hary Laksono, Har Titut, dan Yoyok Barakalloh yang merasa cocok dan punya visi dan misi yang sama dalam seni rupa.
Kelompok 5 Rupa hadir diblantika seni rupa dengan penanda pameran pertamanya bertajuk : Artpaintour # 1 di Kopi Petualang, Semarang bertujuan untuk meramaikan kehidupan seni rupa di Kota Atlas .
Kelompok 5 Rupa ini berperanserta berupaya membangun eko sistem dunia seni rupa yang ideal agar seni rupa Semarang juga dikenal dengan karakternya sendiri. Kelompok 5 Rupa sendiri mengawali pamerannya dari café ke café, kemudian menyasar hotel dan galeri tak hanya sebatas di Kota Semarang, tetapi juga merambah ke Kota Magelang Magelang dan Solo.
Tak hanya itu para anggota Kelompok 5 Rupa yaitu; Giovanni, Goenarso dan Yoyok Barokalloh pun unjuk kebolehan berpameran tunggal. Kelompok 5 Rupa ini giat berproses dan berpameran tak memandang tempat pameran terus memantik semangat para perupa agar terus bergerak.Goenarso dedengkot Kelompok 5 Rupa terus mengajak anggotanya untuk ngangsu kawruh, memetik semangat dan etos berkesenian para tokoh lintas seni. Kelompok 5 Rupa juga berkolaborassi dengan pelukis berbagai kota berpameran bersama.
Goenarso mengibaratkan proses kreatif yang bergulir merupakan sebuah perjalanan , terus berproses tanpa henti. Kelompok 5 Rupa ingin bersama-sama bergerak membangun ekosistem seni rupa di Kota Semarang. Goenarso berharap kehadiran Kelompok 5 Rupa bisa memberi arti bagi dunia seni rupa di Semarang. Setidaknya nawaitu kami isa menjadi pemantik semangat para perupa di Kota Semarang agar kembali semarak seperti era tahun 1990-an.
Formasi Punggawa Kelompok 5 Rupa
Goenarso, pelukis kelahiran, Semarang 10 Des 1960 ini mengaku melukis untuk “melampiaskan” talentanya selama yang hampir 40 tahun mengendap. Sekitar empat dasa warsa dirinya membagikan ilmu menggambar pada anak-anak didik. Kini Goenarso saatnya berkarya melukis tanpa beban. Kini tak ada hari-hari tanpa menggambar. Dalam berkarya, Goenarso, yang ditabalkan sebagai sesepuh alias penasehat dalam Kelompok 5 Rupa ini, tak neko-neko.
Goenarso merespon tentang hal-hal yang dekat dengan kehidupan dan alam mentranformasikannya ke dalam karya lukisan abstrak dan dekoratif dengan menggunakan media akrilik.
Pelukis penyandang nama Hary Laksono kelahiran Pati 23 September 1980 ini mengaku sangat senang bisa bergabung di Kelompok 5 Rupa yang selalu memacu semangatnya berkarya dan berpameran.
Pelukis jebolan Jurusan Seni Rupa, Universitas Negeri Semarang (IKIP Semarang) ini dalam berkarya berupaya membebaskan diri dari satu aliran tertentu, Tapi menurutnya karya-karyanya ada kecenderungan mengarah ke surealisme. Dalam berkarya mengejawantahkan hal-hal yang terjadi di sekitar, persoalan ketimpangan sosial, kehidupan sehari-hari serta imaji-imaji yang muncul di pikiran.
Hari Titut kelahiran Semarang 2 Agustus 1972 ini mengaku melukis sejak tahun 1992. Konon mashab yang ditekuninya realisme.Tapi saat ini agak bergeser ke impresionisme. Karena gaya melukis tersebut mudah dicerna masyarakat, terutama yang awam dengan dunia seni lukis. Harapannya kehidupan seni rupa makin marak khususnya di Semarang dan di Indonesia.
Djoko Susilo, Kartunis, Karikaturis sekaligus pelukis. Kartunis yang bekerja di Harian Suara Merdeka ini karya-karya kartunnya sering memenangi ajang lomba tingkat Nasional dan Internasional. Karya-karya kartun dan karikaturnya juga tak hanya ditaja di dalam negeri tetapi juga di mancanegara. Dengan kekuatan garis-garis dan permainan warna Djoko Susilo tampil dengan karya-karya lukis dekoratif yang berkarakter.
Hendriyanto, pelukis realis ini juga dikenal sebagai mural artis. Hendri mengaku merasa senang dan bangga bisa bergabung dengan para senior di Kelompok 5 Rupa. Sebelumnya Hendri juga sering ikut berpameran bersama kolaborasi dengan berbagai komunitas.
Last but not least, Kelompok 5 Rupa selamat berpameran hadir kembali meramaikan blantika Seni Rupa. Jangan lelah melangkah untuk berkiprah dan meng”ada” . The Show Must Go On !
Semarang, 10 Februari 2025
*) Christian Heru Cahyo Saputro, (Jurnalis dan Pemerhati Seni Rupa tinggal di Semarang)
**) Tulisan ini meerupakan pengantar pameran Kelompok 5 Rupa dalam pameran bertajuk : “Renjana “ yang ditaja di TAN Artspace, Semarang, 16 -28 Februari 2025




