Semarang – Bengkel Sastra Taman Maluku (BeSTM) kali ini berkolaborasi dengan Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena Provinsi Jawa Tengah dan Perpustakaan Provinsi mengggelar helat acara mengenang novelis perempuan legendaris Indonesia Nh Dini.
Gelaran acara literasi bertajuk : Mengenang Nh. Dini: Jejak Sastra dan Perempuan di Semarang ini ditaja di Ruang Audio Visual, Perpustakaan Provinsi Jateng di Jalan Sriwijaya, Semarang, Kamis (27/02/2025). Helat yang dibuka Kabid Pengelolaan Perpustakaan Ir. Listyati Purnama Rusdiana M.Si. tak kurang dihadiri sekira 50 orang penulis, jurnalis dan tamu undangan dari berbagai kota antara lain; Kendal, Grobogan, Temanggung, Kendal, Salatiga dan Semarang.
Dalam helat ini diluncurkan dua buah buku bertajuk: Catatan Cinta (Mengenang Waluya Dimas) karya Sulis Bambang dan Warisan Yoi: Sekumpulan Pantun karya Gayatri, terbitan Bengkel Sastra kerja bareng Kosakata Kita, Jakarta. Pada kesempatan ini juga digelar diskusi dengan narasumber Triyanto Triwikromo.
Ketua Umum Satupena Jawa Tengah, Gunoto Saparie dalam sambutannya mengungkapkan sanggat mengapresiasi Bengkel Sastra Taman Maluku yang dikomandani sastrawati Sulis Bambang yang menginisiasi tradisi memperingati hari kelahiran Nh. Dini sejak semasa masih hidup hingga kini sastrawati itu wafat. “Tahun ini Bu Sulis mengajak Satupena Jateng dan Perpusprov berkolaborasi untuk mengenang Nh Dini. Langsung kami sambut karena kami juga program yang sama maka kami sinergikan, ” ujar Gunoto.
Sementara itu, Ketua Bengkel Sastra Taman Maluku, Sulis Bambang mengatakan, setiap tanggal 29 Februari BeSTM menggelar acara peringatan Nh. Dini. Seperti diketahui, sastrawati yang punya nama komplet Nurhayati Srihardini Siti Nukatin alias Nh Dini dilahirkan di Kota Semarang pada 29 Februari 1936.
“Karena hari lahirnya tahun kabisat adi biasanya dirayakan setiap 4 tahun sekali. Karena tahun 2025 bukan tahun kabisat, peringatan ini diadakan pada tanggal yang paling mendekati hari kelahirannya. Hitung-hitung persipan menuju peringatan akbar yang akan dirayakan pada 20 Februari tahun 2028 dengan melibatkan banyak pihak termasuk generasi milinial dan Gen Z,” ujar Sulis Bambang.
Semarang, The City of NH Dini
Pada kesempatan itu kembbali sastrawan Triyanto Triwikromo mengungkapkan kembali mengingatkan ada tiga hal penting dan inpiratif yang telah dilakukan NH Dini untuk Kota Seamarang melalui karya-karyanya. Melalui tulisan-tulisannya NH Dini membangun monumen ingatan, melawan lupa dan kenangan kita ada.
“Dini mengajarkan karena menulis kita ada. Buktinya, hingga kini NH Dini tetap dikenal dan dikenang karena tulisan-tulisan karyanya.Kalau melihat karya-karyanya NH Dini selain sebagai sastrawan NH Dini juga adalah seorang sejarawan. Ini tidak banyak yang tahu.
Melalui tulisan tulisan yang dikemas dengan gaya jurnalisme banyak mencatat tentang berbagai tempat yang ada di Kota Semarang,” ujar Triyanto.
Tiyanto Triwikromo menegaskan sangat kebangetan kalau Kota Semarang tidak mengapresiasi NH Dini denga karya-karyanya dalam novel Sebuah Lorong di Kotaku, Padang Ilalang di Belakang Rumah, Langit dan Bumi Sahabat Kami, Sekayu, dan Gunung Ungaran.
Bahkan sangat pantas sebagai penghormatan kalau menjadikan NH Dini ikon kota Semarang. Triyanto berharap suatu saat Pemerintah Kota Semarang dapat mengapresiasi karya NH Dini dengan membangun museum yang kontenya berisi tentangnya dan juga mengabadikan namanya jadi sebuah jalan.
“Kalau Praha dijuluki City of Kafka, tempat kelahiran pengarang Kafka. Semarang, The City of NH Dini mengapa tidak?. Yang paling pantas untuk addalah Kota Semarang, Harapannya gagasan ini tak hanya sebatas wacana tetapi harus menjadi gerakan. Bengkel Sastra Taman Maluku bisa menjadi inisiator dan mengawalnya, “ ujar sastrawan yang karya-karyanya banyak diterjemahkan ke bahasa asing ini menegaskan. (Christian Saputro)
Ketua Bengkel Sastra (BeSTM)Road To 29 Februari 2028,
BeTM Gandeng Satupena Jateng, Perpusprov Gelar Acara Mengenan Nh Dini
Semarang – Bengkel Sastra Taman Maluku (BeSTM) kali ini berkolaborasi dengan Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena Provinsi Jawa Tengah dan Perpustakaan Provinsi mengggelar helat acara mengenang novelis perempuan legendaris Indonesia Nh Dini.
Gelaran acara literasi bertajuk : Mengenang Nh. Dini: Jejak Sastra dan Perempuan di Semarang ini ditaja di Ruang Audio Visual, Perpustakaan Provinsi Jateng di Jalan Sriwijaya, Semarang, Kamis (27/02/2025). Helat yang dibuka Kabid Pengelolaan Perpustakaan Ir. Listyati Purnama Rusdiana M.Si.
tak kurang dihadiri sekira 50 orang penulis, jurnalis dan tamu undangan dari berbagai kota antara lain; Kendal, Grobogan, Temanggung, Kendal, Salatiga dan Semarang.
Dalam helat ini diluncurkan dua buah buku bertajuk: Catatan Cinta (Mengenang Waluya Dimas) karya Sulis Bambang dan Warisan Yoi: Sekumpulan Pantun karya Gayatri, terbitan Bengkel Sastra kerja bareng Kosakata Kita, Jakarta. Pada kesempatan ini juga digelar diskusi dengan narasumber Triyanto Triwikromo.
Ketua Umum Satupena Jawa Tengah, Gunoto Saparie dalam sambutannya mengungkapkan sanggat mengapresiasi Bengkel Sastra Taman Maluku yang dikomandani sastrawati Sulis Bambang yang menginisiasi tradisi memperingati hari kelahiran Nh. Dini sejak semasa masih hidup hingga kini sastrawati itu wafat. “Tahun ini Bu Sulis mengajak Satupena Jateng dan Perpusprov berkolaborasi untuk mengenang Nh Dini. Langsung kami sambut karena kami juga program yang sama maka kami sinergikan, ” ujar Gunoto.
Sementara itu, Ketua Bengkel Sastra Taman Maluku, Sulis Bambang mengatakan, setiap tanggal 29 Februari BeSTM menggelar acara peringatan Nh. Dini. Seperti diketahui, sastrawati yang punya nama komplet Nurhayati Srihardini Siti Nukatin alias Nh Dini dilahirkan di Kota Semarang pada 29 Februari 1936.
“Karena hari lahirnya tahun kabisat adi biasanya dirayakan setiap 4 tahun sekali. Karena tahun 2025 bukan tahun kabisat, peringatan ini diadakan pada tanggal yang paling mendekati hari kelahirannya. Hitung-hitung persipan menuju peringatan akbar yang akan dirayakan pada 20 Februari tahun 2028 dengan melibatkan banyak pihak termasuk generasi milinial dan Gen Z,” ujar Sulis Bambang.
Semarang, The City of NH Dini
Pada kesempatan itu kembbali sastrawan Triyanto Triwikromo mengungkapkan kembali mengingatkan ada tiga hal penting dan inpiratif yang telah dilakukan NH Dini untuk Kota Seamarang melalui karya-karyanya. Melalui tulisan-tulisannya NH Dini membangun monumen ingatan, melawan lupa dan kenangan kita ada.
“Dini mengajarkan karena menulis kita ada. Buktinya, hingga kini NH Dini tetap dikenal dan dikenang karena tulisan-tulisan karyanya.Kalau melihat karya-karyanya NH Dini selain sebagai sastrawan NH Dini juga adalah seorang sejarawan. Ini tidak banyak yang tahu. Melalui tulisan tulisan yang dikemas dengan gaya jurnalisme banyak mencatat tentang berbagai tempat yang ada di Kota Semarang,” ujar Triyanto.
Tiyanto Triwikromo menegaskan sangat kebangetan kalau Kota Semarang tidak mengapresiasi NH Dini denga karya-karyanya dalam novel Sebuah Lorong di Kotaku, Padang Ilalang di Belakang Rumah, Langit dan Bumi Sahabat Kami, Sekayu, dan Gunung Ungaran.
Bahkan sangat pantas sebagai penghormatan kalau menjadikan NH Dini ikon kota Semarang. Triyanto berharap suatu saat Pemerintah Kota Semarang dapat mengapresiasi karya NH Dini dengan membangun museum yang kontenya berisi tentangnya dan juga mengabadikan namanya jadi sebuah jalan.
“Kalau Praha dijuluki City of Kafka, tempat kelahiran pengarang Kafka. Semarang, The City of NH Dini mengapa tidak?. Yang paling pantas untuk addalah Kota Semarang, Harapannya gagasan ini tak hanya sebatas wacana tetapi harus menjadi gerakan. Bengkel Sastra Taman Maluku bisa menjadi inisiator dan mengawalnya, “ ujar sastrawan yang karya-karyanya banyak diterjemahkan ke bahasa asing ini menegaskan. (Christian Saputro)
Ketua Bengkel Sastra (BeSTM) Sulis Bambang kepadaRoad To 29 Februari 2028,
BeTM Gandeng Satupena Jateng, Perpusprov Gelar Acara Mengenan Nh Dini
Semarang – Bengkel Sastra Taman Maluku (BeSTM) kali ini berkolaborasi dengan Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena Provinsi Jawa Tengah dan Perpustakaan Provinsi mengggelar helat acara mengenang novelis perempuan legendaris Indonesia Nh Dini.
Gelaran acara literasi bertajuk : Mengenang Nh. Dini: Jejak Sastra dan Perempuan di Semarang ini ditaja di Ruang Audio Visual, Perpustakaan Provinsi Jateng di Jalan Sriwijaya, Semarang, Kamis (27/02/2025). Helat yang dibuka Kabid Pengelolaan Perpustakaan Ir. Listyati Purnama Rusdiana M.Si.
tak kurang dihadiri sekira 50 orang penulis, jurnalis dan tamu undangan dari berbagai kota antara lain; Kendal, Grobogan, Temanggung, Kendal, Salatiga dan Semarang.
Dalam helat ini diluncurkan dua buah buku bertajuk: Catatan Cinta (Mengenang Waluya Dimas) karya Sulis Bambang dan Warisan Yoi: Sekumpulan Pantun karya Gayatri, terbitan Bengkel Sastra kerja bareng Kosakata Kita, Jakarta. Pada kesempatan ini juga digelar diskusi dengan narasumber Triyanto Triwikromo.
Ketua Umum Satupena Jawa Tengah, Gunoto Saparie dalam sambutannya mengungkapkan sanggat mengapresiasi Bengkel Sastra Taman Maluku yang dikomandani sastrawati Sulis Bambang yang menginisiasi tradisi memperingati hari kelahiran Nh. Dini sejak semasa masih hidup hingga kini sastrawati itu wafat. “Tahun ini Bu Sulis mengajak Satupena Jateng dan Perpusprov berkolaborasi untuk mengenang Nh Dini. Langsung kami sambut karena kami juga program yang sama maka kami sinergikan, ” ujar Gunoto.
Sementara itu, Ketua Bengkel Sastra Taman Maluku, Sulis Bambang mengatakan, setiap tanggal 29 Februari BeSTM menggelar acara peringatan Nh. Dini. Seperti diketahui, sastrawati yang punya nama komplet Nurhayati Srihardini Siti Nukatin alias Nh Dini dilahirkan di Kota Semarang pada 29 Februari 1936.
“Karena hari lahirnya tahun kabisat adi biasanya dirayakan setiap 4 tahun sekali. Karena tahun 2025 bukan tahun kabisat, peringatan ini diadakan pada tanggal yang paling mendekati hari kelahirannya. Hitung-hitung persipan menuju peringatan akbar yang akan dirayakan pada 20 Februari tahun 2028 dengan melibatkan banyak pihak termasuk generasi milinial dan Gen Z,” ujar Sulis Bambang.
Semarang, The City of NH Dini
Pada kesempatan itu kembbali sastrawan Triyanto Triwikromo mengungkapkan kembali mengingatkan ada tiga hal penting dan inpiratif yang telah dilakukan NH Dini untuk Kota Seamarang melalui karya-karyanya. Melalui tulisan-tulisannya NH Dini membangun monumen ingatan, melawan lupa dan kenangan kita ada.
“Dini mengajarkan karena menulis kita ada. Buktinya, hingga kini NH Dini tetap dikenal dan dikenang karena tulisan-tulisan karyanya.Kalau melihat karya-karyanya NH Dini selain sebagai sastrawan NH Dini juga adalah seorang sejarawan. Ini tidak banyak yang tahu. Melalui tulisan tulisan yang dikemas dengan gaya jurnalisme banyak mencatat tentang berbagai tempat yang ada di Kota Semarang,” ujar Triyanto.
Tiyanto Triwikromo menegaskan sangat kebangetan kalau Kota Semarang tidak mengapresiasi NH Dini denga karya-karyanya dalam novel Sebuah Lorong di Kotaku, Padang Ilalang di Belakang Rumah, Langit dan Bumi Sahabat Kami, Sekayu, dan Gunung Ungaran.
Bahkan sangat pantas sebagai penghormatan kalau menjadikan NH Dini ikon kota Semarang. Triyanto berharap suatu saat Pemerintah Kota Semarang dapat mengapresiasi karya NH Dini dengan membangun museum yang kontenya berisi tentangnya dan juga mengabadikan namanya jadi sebuah jalan.
“Kalau Praha dijuluki City of Kafka, tempat kelahiran pengarang Kafka. Semarang, The City of NH Dini mengapa tidak?. Yang paling pantas untuk addalah Kota Semarang, Harapannya gagasan ini tak hanya sebatas wacana tetapi harus menjadi gerakan. Bengkel Sastra Taman Maluku bisa menjadi inisiator dan mengawalnya, “ ujar sastrawan yang karya-karyanya banyak diterjemahkan ke bahasa asing ini menegaskan. (Christian Saputro)